Bacaini.ID, KEDIRI – Terminologi ‘SDM rendah’ bukan hanya tentang strata pendidikan seseorang, tapi juga menyangkut etika di lingkup sosial atau publik.
Bahkan orang kaya dengan pendidikan tinggi pun bisa terlihat ‘miskin’ dan diberi label ‘SDM rendah’ jika tak memiliki etika.
Untuk meningkatkan kualitas citra diri, ini perilaku yang harus dihindari ketika berada di ruang publik.
Berbicara keras
Berbicara dengan nada keras atau berteriak di tempat umum tanpa alasan relevan akan terlihat tak berkelas.
Menunjukkan arogansi melalui nada bicara, menandakan kemampuan pengelolaan emosi yang rendah.
Agar tak dianggap ‘SDM rendah’, bicaralah dengan suara yang sewajarnya. Tak perlu meninggikan volume suara yang terkesan mencari perhatian orang lain.
Flexing
Suka pamer baik di media sosial maupun di lingkungan sosial. Citra diri yang baik tidak ditunjukkan melalui kepemilikan harta benda atau pencapaian, namun melalui perilaku.
Menunjukkan dengan sengaja barang-barang mewah yang dimiliki misalnya, tidak akan membuat orang lain menjadi terpesona. Yang terjadi sebaliknya justru dianggap norak.
Seseorang yang benar-benar kaya tidak akan pernah menampakkan kekayaannya secara vulgar karena mereka mengerti risiko dari pamer harta.
Sikap berlebihan
Bersikap berlebihan pada segala sesuatu memberi kesan kurang elegan.
Misalnya sering mengeluhkan hal-hal remeh, reaksi yang berlebihan saat merasa kecewa atau mendramatisir situasi.
Perilaku demikian membuat seseorang terlihat lemah dalam mengontrol diri dan memiliki masalah emosional.
Mental gratisan
Memburu barang gratis atau diskon tidak ada salahnya. Namun menjadi masalah ketika dilakukan dengan cara meminta atau memaksa.
Agar tak dilabeli mental gratisan, jangan pernah memaksa atau meminta barang-barang orang lain apalagi jika barang tersebut adalah aset dagang.
Jika harus menawar harga, sebaiknya tawarlah dengan harga yang wajar.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif