Bacaini.ID, JEMBER – Angin malam tak lagi menerobos sela dinding bambu rumah Jumali dan Senija di Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat. Setelah puluhan tahun tinggal di rumah reyot, pasangan lansia itu akhirnya punya hunian baru berdinding tembok berkat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Kodim 0824 Jember.
Senija, 67 tahun, tak bisa menyembunyikan haru saat menceritakan kehidupan lamanya bersama sang suami, Jumali, 80 tahun. “Kalau malam kedinginan, kalau hujan air masuk dari atap dan lantai jadi becek,” ucapnya lirih dalam bahasa Madura, Senin (19/5/2025).
Keduanya sehari-hari bekerja sebagai buruh tani di kebun edamame milik orang. Upahnya hanya sekitar Rp30 ribu per hari, itupun tak menentu. Biasanya mereka hanya bekerja dua kali seminggu, tergantung permintaan pemilik kebun.
“Dengan penghasilan segitu, ya kami jalani saja. Asal bisa makan dan tetap hidup,” ujar Senija sambil tersenyum.
Kini, rumah bambu tempat mereka berteduh selama puluhan tahun sedang dibongkar total dan dibangun ulang menjadi rumah permanen. Pekerjaan ini bagian dari program TMMD yang menyasar warga kurang mampu dan tinggal di rumah tidak layak huni (RTLH).
Kopka Luluk Eko Purnama, Babinsa setempat, menyebutkan bahwa dari total 30 unit rumah yang direnovasi, tujuh rumah sudah masuk tahap pemasangan atap, empat rumah sedang dibangun dindingnya, dan tiga unit masih dalam tahap pondasi.
“Penerima bantuan rata-rata tinggal di rumah bambu atau gedhek. Kalau lahannya cukup, kami bangun rumah baru di samping rumah lama. Tapi kalau tidak, dibongkar total dan dibangun ulang,” terang Luluk.
Proses pembangunan bukan tanpa tantangan. Lokasi rumah yang berada di area sempit menyulitkan mobilisasi material. Cuaca pun tak selalu bersahabat. Hujan deras kerap membuat pekerjaan terhenti sementara.
Meski begitu, semangat gotong royong antara TNI dan warga tak surut. Program ini menjadi bukti bahwa kolaborasi bisa membawa perubahan nyata. Bagi Jumali dan Senija, rumah berdinding tembok bukan sekadar bangunan baru, melainkan harapan lama yang akhirnya menjadi nyata.
Penulis : Mega