Bacaini.ID, JAKARTA – Bumi tidak pernah benar-benar diam. Di balik keheningan pegunungan dan damainya lautan, tersembunyi kekuatan yang mampu mengubah sejarah umat manusia dalam sekejap. Sepanjang zaman, bencana-bencana alam bukan hanya merenggut nyawa, tetapi juga mengguncang peradaban, memecah keyakinan, dan mengubah arah sejarah dunia.
Mari kita menengok kembali beberapa bencana alam paling dahsyat dalam catatan umat manusia. Bukan sekadar deretan angka dan data, tapi kisah nyata tentang kehancuran, ketahanan, dan pelajaran bagi generasi berikutnya.
Thera: Letusan yang Mungkin Lahirkan Atlantis
(Santorini, Yunani – sekitar 1600 SM)
Letusan besar Gunung Thera meluluhlantakkan pulau-pulau Aegea dan memusnahkan peradaban Minoa. Tsunami raksasa dan langit gelap selama berbulan-bulan menjadikan bencana ini diyakini sebagai akar dari legenda Atlantis.
(Italia – 79 M)
Letusan Gunung Vesuvius membuat kota Pompeii terkubur dalam abu. Tubuh-tubuh warga yang membatu dalam posisi terakhirnya menyisakan potret pilu tentang kehancuran seketika.
Aleppo 1138M: Kota yang Hancur di Tengah Perang
(Suriah – 1138 M)
Di tengah pergolakan politik dan militer, gempa mematikan menghantam Aleppo. Lebih dari 230.000 orang tewas, menjadikannya salah satu gempa paling fatal di abad pertengahan.
Pompeii dan Vesuvius: Kematian yang Membatu
Lisbon 1755: Guncangan Iman dan Akal
(Portugal – 1755 M)
Gempa, tsunami, dan kebakaran menghancurkan ibu kota Portugal dan menggugah filsuf-filsuf Eropa. Bencana ini bukan hanya meruntuhkan bangunan, tapi juga merobek keyakinan masyarakat terhadap agama dan takdir.
Sungai Kuning: Sungai Kehidupan yang Membawa Kematian
(Tiongkok – 1332–1333)
Banjir dari Sungai Kuning menewaskan sekitar 7 juta jiwa dan memicu bencana kelaparan besar. Tragedi ini mengubah arah sejarah dinasti dan pertanian Tiongkok.
Krakatau: Dentuman yang Menggema ke Seluruh Dunia
(Indonesia – 1883)
Letusan Krakatau terdengar hingga Afrika dan Australia. Tsunami hingga 40 meter menyapu pantai dan menewaskan lebih dari 36.000 orang. Dunia mengalami pendinginan global akibat debu vulkanik di atmosfer.
Tambora: Letusan yang Menghapus Musim Panas
(Indonesia – 1815)
Gunung Tambora meledak dan menciptakan letusan terbesar yang pernah tercatat. Sekitar 71.000 jiwa tewas, dan dunia mengalami “Tahun Tanpa Musim Panas” pada 1816. Eropa menderita kelaparan, langit berubah warna.
Tsunami Aceh: Luka Global yang Membentuk Solidaritas Dunia
(Indonesia – 2004)
Gempa megathrust 9,1 SR memicu tsunami raksasa yang menewaskan lebih dari 230.000 orang di 14 negara. Aceh jadi pusat duka dunia, sekaligus simbol kekuatan pemulihan.
Dari semua tragedi masa lalu, gempa megathrust adalah ancaman laten yang masih membayangi masa depan. Zona subduksi—seperti di pantai barat Sumatra, Selatan Jawa, dan Nusa Tenggara—menyimpan potensi gempa berkekuatan di atas 8–9 SR, lengkap dengan tsunami mematikan.
Ilmuwan memperingatkan bahwa gempa megathrust bukan soal “jika,” tapi “kapan”. Dengan populasi padat di wilayah pesisir dan infrastruktur yang rapuh, potensi dampaknya bisa melebihi semua bencana sebelumnya—baik dalam jumlah korban jiwa, kerusakan ekonomi, maupun trauma sosial.
Megathrust adalah bencana besar yang belum terjadi, namun bayangannya sudah menghantui para ahli dan warga. Inilah ujian kesiapsiagaan dan komitmen kebijakan terhadap mitigasi risiko bencana.
Bencana alam mengajarkan satu hal bahwa manusia tak pernah benar-benar berkuasa atas alam. Yang bisa kita lakukan adalah menghormatinya, memahaminya, dan bersiap. Karena saat bumi bicara, sejarah bisa berubah hanya dalam hitungan detik.
Penulis : Danny Wibisono
Editor : Hari Tri Wasono