• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, November 5, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Sejarah Bakiak, Alas Kaki Geisha yang Disukai Santri di Jawa

ditulis oleh Editor
02/05/2025
Durasi baca: 2 menit
Sejarah Bakiak, Alas Kaki Geisha yang Disukai Santri di Jawa

Sejarah Bakiak, Alas Kaki Geisha yang Disukai Santri di Jawa (foto ilustrasi/ist)

Bacaini.ID, KEDIRI – Bakiak, alas kaki atau sandal kayu yang familiar di kehidupan masyarakat Jawa ternyata bukan sepenuhnya produk asli kebudayaan Jawa.

Bakiak merupakan hasil akulturasi budaya di masa lampau selama berabad-abad.

Sandal kayu yang secara internasional kerap disebut bakya itu telah ada sejak abad 2 SM, pada jaman Dinasti Han Kekaisaran Tiongkok.

Para perempuan bangsawan yang biasa memakainya. Ada versi yang menyebut mereka terinspirasi kebiasaan Geisha di Jepang yang selalu memaki bakiak sebagai alas kaki.

Geisha merupakan wanita penghibur kelas elit masyarakat Jepang. Hanya saja catatan sejarah mengenai bakiak Jepang sangat terbatas.

Sumber yang banyak diketahui, bakiak lebih dikenal setelah para pedagang Tiongkok masuk ke berbagai negara termasuk Nusantara.

Sandal kayu perempuan Tiongkok ini disebut Mu-ju, yang dalam dialek Hokkian menjadi Bak-kia.

Bakia lantas berganti penyebutan ‘bakiak’ dalam bahasa Jawa. Di Jawa Timur penduduknya lebih mengenal penyebutan ‘bangkiak’.

Masyarakat Melayu menyebutnya ‘terompah’. Sementara masyarakat Sunda ‘keletek’.

Sebutan lain untuk sandal kayu ini, teklek, klompen, terutama masyarakat di kawasan Tapal Kuda Jawa Timur.

Pada awalnya bakiak adalah ‘sandal cantik’ yang dipakai para nyonya dan nona bangsawan Tiongkok. Sandal kayu berhias warna-warna cantik dengan lukisan bunga.

Di Indonesia, pemakaian kayu sebagai alas kaki kemudian berkembang dan menyesuaikan kondisi masyarakat setempat.

Bakiak dibuat sederhana dengan kayu ringan sebagai alas, ditambahkan lembaran karet bekas ban yang dipaku di kedua sisi sebagai pengikat telapak kaki.

Bakiak menjadi populer terutama di Jawa, dan lazim digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat.

Bahkan menjadi ciri khas santri, yang diketahui kerap memakai bakiak sebagai alas kaki bukan hanya karena harganya lebih murah.

Namun juga karena dianggap lebih bisa menjauhkan najis yang kemungkinan datang dari tanah yang diinjak, terutama saat bersuci.

Hal ini dikarenakan bakiak yang terbuat dari kayu, lebih tebal dari sandal biasa.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: bakiakgeishaklompensantrisantri Jawasejarah bakiakterompah
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Mbak Wali Nostalgia di Dies Natalies Ke-75 SMP Negeri 1 Kediri

Mbak Wali Nostalgia di Dies Natalies Ke-75 SMP Negeri 1 Kediri

bapmericano menu gen z

Kopi Campur Nasi, Tren Baru Gen Z yang Bernama Bapmericano, Berani Coba?

penganiayaan suami anggota dprd trenggalek

Penganiayaan Suami Anggota DPRD Trenggalek Akibatkan Trauma

  • Gawat, Kurang Dari Seminggu 474 Kasus Covid Baru Muncul di Kediri

    Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cerita Mangut Lele yang Bikin Ngiler Megawati Setiap ke Blitar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist