Bacaini.ID, KEDIRI – Lagu anak-anak karya Ibu Sud, ‘Nenek Moyangku’ menemani masa kecil lintas generasi.
Lagu tersebut bercerita tentang generasi yang membanggakan ‘nenek moyang’, yakni generasi di atasnya yang jadi pelaut tangguh.
Kalimat ‘nenek moyangku’ seringkali dipahami sebagai satu arti, leluhur. Namun sebenarnya, nenek dan moyang merupakan dua kata berbeda.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terdapat sebutan untuk silsilah keluarga berdasarkan urutan generasi. Lima generasi di atas kita dan lima generasi ke bawah.
5 generasi ke atas
Jika berpatokan pada diri sendiri, dalam KBBI terdapat sebutan untuk lima generasi di atas seseorang.
• Bapak-Ibu: orang tua kandung. Merupakan satu generasi di atas kita langsung.
• Kakek-Nenek: orang tua kandung dari Bapak-Ibu. Dua genarasi di atas kita.
• Moyang: adalah orang tua dari Kakek-Nenek. Atau Kakek-Nenek dari Bapak dan Ibu kita.
• Buyut: orang tua dari Moyang. Empat generasi di atas kita.
• Cilawagi: adalah orang tua dari Buyut. Lima generasi di atas kita. Cilawagi adalah kakek-nenek dari moyang.
5 generasi ke bawah
• Anak: adalah keturunan langsung seseorang sebagai orang tua.
• Cucu: merupakan anak dari anak. Keturunan ketiga dari seseorang.
• Cicit: anak dari cucu. Keturunan keempat.
• Piut: merupakan anak dari cicit, yang juga cucu dari cucu kita. Keturunan kelima.
• Anggas: anak dari piut, cucu dari cicit kita. Merupakan keturunan ke-enam.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif