NGANJUK – Sejumlah daerah di Jawa Timur hari mengalami fenomena hari tanpa bayangan. Puncaknya terjadi di delapan kota dan kabupaten mulai pukul 11.00 WIB siang tadi.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas III Sawahan, Nganjuk Muhammad Chudori mengatakan fenomena ini tidak berlangsung dalam waktu bersamaan di delapan daerah tersebut.
Fenomena ini terjadi di Banyuwangi pukul 11.08 WIB, Jember pukul 11.11 WIB,
Lumajang pukul 11.13 WIB, Kepanjen pukul 11.15 WIB, Kanigoro pukul 11.17 WIB,
Blitar pukul 11.17 WIB, Tulungagung pukul 11.18 WIB, dan Pacitan pukul 11.21 WIB.
“Pada hari ini terjadi kulminasi atau transit, yakni fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit,” kata Chudori kepada Bacaini.id, Selasa 13 Oktober 2020.
Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomena tersebut disebut sebagai kulminasi utama. Deklinasi sendiri adalah salah satu dari dua koordinat bola langit pada sistem koordinat ekuator.
Fenomena seperti ini, menurut Chudori, terjadi tidak dalam waktu lama, atau selama beberapa menit saja. “Kalau di JawaTimur kita tidak bisa benar-benar tanpa bayangan, karena kita berada di kemiringan daerahnya. Biasanya di daerah yang berada di titik equator pas, itu yang akan bisa tanpa bayangan,” katanya.
Sayangnya fenomena hari tanpa bayangan ini kurang diketahui masyarakat luas. Sebagian besar warga Jawa Timur justru tak mengetahui jika hari ini terjadi fenomena setahun sekali.
Seperti diungkapkan Rudi, warga Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung, yang baru mengetahui kabar tersebut dari media. “Tahunya tadi sudah pukul 12.00 WIB, jadi ya tidak bisa melihat fenomena tersebut,” katanya. (MU)