Bacaini.ID, KEDIRI – Trik marketing tidak hanya digunakan untuk bisnis skala besar.
Usaha rumahan atau UMKM pun bisa memakai trik marketing agar dapat mencapai target yang diinginkan.
CEO Marketeers, Iwan Setiawan, membagikan teknik psikologi marketing.
Sebuah trik marketing yang memanfaatkan psikologis pasar agar penjualan meningkat untuk berbagai usaha.
Psikologi marketing ini didasarkan attention span, kemampuan manusia yang secara psikologis memiliki kemampuan mencerna informasi hanya delapan detik.
Berikut 5 teknik psikologi marketing yang bisa diterapkan pelaku UMKM:
Social Proof
Secara psikologis, orang cenderung mengikuti apa yang dilakukan orang banyak.
Itulah kenapa, ketika kita ingin membeli sesuatu, kita cenderung memilih toko atau tempat yang ramai dikunjungi pembeli.
Pilihan ini terjadi karena asumsi bahwa tempat yang ramai, tentu menawarkan sesuatu yang lebih baik dari tempat lain.
Trik yang bisa dipakai untuk teknik ini adalah dengan membuat usaha terlihat ramai pembeli.
Contoh yang bisa kita lihat sehari-hari adalah usaha minimarket yang mewajibkan karyawannya membawa motor dan memarkir motor semua karyawan di depan toko.
Ini dilakukan agar toko terlihat banyak pengunjung.
Loss Aversion
Kecenderungan psikologis untuk merasa rugi lebih besar daripada untung yang sama besar.
Artinya merasa rugi jika tidak segera melakukan tindakan. Walaupun sebenarnya tidak terjadi kerugian apapun.
Contoh yang bisa kita temukan adalah marketplace yang selalu membagi diskon saat tanggal cantik. Sale 11.11 misalnya.
Konsumen merasa rugi jika tidak menggunakan kesempatan tersebut.
Atau seringkali kita temukan iklan properti dengan kalimat ‘Senin harga naik’.
Anchoring
Teknik untuk menanamkan informasi ke dalam pikiran seseorang agar melekat dan memengaruhi keputusannya.
Dalam marketing, anchoring dilakukan dengan penetapan harga acuan atau penawaran di awal negosiasi untuk memengaruhi persepsi nilai pembeli.
Misalnya menulis harga awal, kemudian mencoretnya dan menuliskan harga diskon dibawahnya.
Perbandingan harga ini membuat orang merasa diuntungkan untuk membeli.
Framing
Satu produk yang sama, dikomunikasikan dengan dua gaya yang berbeda dan menciptakan pengaruh yang berbeda pula.
Contoh teknik framing dalam marketing, menjual jajanan pasar dengan kemasan modern.
Satu barang yang sama jika dikemas dengan bagus pasti memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada dikemas ala kadarnya.
Commitment
Secara psikologis, orang lebih ingin melakukan aksi ketika merasa terikat.
Untuk membuat konsumen merasa terikat, kita bisa menggunakan sistem member, layanan purna jual dan lainnya.
Teknik marketing ini bisa kita temukan di banyak tempat. Misal usaha loundry yang memberi kartu member pada pelanggan dengan reward gratis satu kali mencuci jika sudah sepuluh kali mencuci.
Atau menjadi member minimarket dengan reward ‘point’ yang bisa dimanfaatkan untuk belanja lagi.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif