• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, November 5, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Tren Percintaan Remaja: Ini yang Harus Diajarkan Orang Tua

ditulis oleh Editor
16/03/2025
Durasi baca: 3 menit
Tren Percintaan Remaja: Ini yang Harus Diajarkan Orang Tua

Tren Percintaan Remaja: Ini yang Harus Diajarkan Orang Tua (foto ilustrasi/freepik)

Bacaini.ID, KEDIRI – Punya anak remaja membuat para orang tua menghadapi pengasuhan yang semakin kompleks.

Masa remaja adalah masa di mana hormon berkembang. Remaja mengalami puber, baligh, dan mulai memiliki ketertarikan kepada lawan jenis.

Agar siap menghadapi puber pertamanya, ada baiknya orang tua mengenalkan tanda-tanda hubungan atau ketertarikan yang tergolong toxic.

Berikut tanda-tanda hubungan atau ketertarikan lawan jenis yang berpotensi merugikan secara psikologis anak remaja.

Breadcrumbing

Orangtua mungkin lebih mengenalnya sebagai PHP, Pemberi Harapan Palsu. Istilah breadcrumbing secara harfiah adalah ‘menebar remahan roti’.

Istilah ini berasal dari dongeng Hansel dan Gretel, di mana anak-anak menjatuhkan remah roti untuk menemukan jalan pulang.

Dalam relationship, breadcrumbing diartikan sebagai tindakan untuk membuat lawan jenis tertarik, merasa dicintai, namun tidak ada kepastian hubungan.

Remaja perlu memahami ‘jebakan perasaan’ ini agar tidak terbawa permainan lawan jenis yang hanya menginginkan perhatian saja.

Dampak breadcrumbing bisa mengganggu psikologis remaja yang masih dalam proses pencarian jati diri.

Orang tua harus mengajari anak remaja mereka bagaimana sebuah hubungan yang wajar.

Hubungan yang dilandasi rasa hormat, komunikasi yang terbuka, komitmen dan tanggung jawab.

Chameleoning

Chameleoning merupakan perilaku mengubah kepribadian, sikap, atau penampilan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, situasi sosial, atau kelompok tertentu.

Istilah ini berasal dari kemampuan bunglon mengubah warna tubuhnya untuk menyamarkan diri.

Dalam konteks sebuah hubungan, chameleoning dilakukan untuk menarik perhatian seseorang yang disukai.

Misal dengan meniru hobinya, style, mengubah perilaku agar disukai dan hal lain yang berkiblat pada seseorang.

Pada remaja, dampaknya bisa membuat mereka kehilangan jati diri dan otentikitas.

Menghadapi ini, orang tua bisa berkomunikasi secara terbuka kepada anak dan mengajak anak untuk lebih bisa menghargai nilai diri agar tidak mudah terpengaruh.

Delusionship

Perasaan yang berlebihan karena merasa seseorang juga mencintainya padahal sebenarnya tidak.

Seseorang yang mencintai, seringkali merasa bahwa orang yang dicintainya tersebut memiliki perasaan yang sama hanya karena hal kecil yang sebenarnya lazim dilakukan orang lain.

Misalnya, menjadi berbunga-bunga dan merasa diperhatikan hanya karena ketika bertemu diberi senyuman untuk menyapa.

Khayalan yang berlebihan ini berpotensi menguras energi emosional dan menjadikan seseorang menjadi tidak realistis.

Ajarkan kepada anak untuk mengendalikan emosi atau perasaan mereka, dan melihat sesuatu se-realistis mungkin agar tidak kecewa berlebihan pula di kemudian hari. 

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: orang tuaTren Percintaan remaja
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Bapanas dan Satgas Pangan Polri Sidak Produsen Beras di Kediri

Bapanas dan Satgas Pangan Polri Sidak Produsen Beras di Kediri

suami anggota dprd trenggalek arogan

Saat Suami Anggota DPRD Trenggalek Bertingkah Arogan

Mbak Wali Jadi Pembicara TALKVO 2025, Tekankan Pentingnya Advokasi dalam Kebijakan Berkeadilan

Mbak Wali Jadi Pembicara TALKVO 2025, Tekankan Pentingnya Advokasi dalam Kebijakan Berkeadilan

  • Gawat, Kurang Dari Seminggu 474 Kasus Covid Baru Muncul di Kediri

    Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cerita Mangut Lele yang Bikin Ngiler Megawati Setiap ke Blitar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist