Bacaini.ID, LAMONGAN – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 27 November 2024 di Lamongan berhasil mencatat distribusi logistik yang tepat waktu ke 4.146 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kendati demikian, KPU mengungkap sejumlah tantangan yang dihadapi selama proses ini berlangsung.
Sejumlah tantangan yang terjadi, seperti keterbatasan gudang dan kerusakan surat suara, yang perlu menjadi perhatian untuk pemilu mendatang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lamongan mengalokasikan anggaran logistik sebesar Rp 285,5 Miliar untuk memastikan 1,06 juta pemilih di 474 desa/kelurahan dapat menggunakan hak suaranya. Anggaran ini digunakan untuk pengadaan 4.200 kotak suara, 1.064.434 lembar surat suara, 8.292 bilik pemungutan, serta perlengkapan pendukung seperti tinta, segel, dan alat bantu tunanetra.
Proses distribusi logistik dilakukan menggunakan 25 truk dan 80 pickup dengan waktu pengiriman terpadu pada mulai 25-26 November 2024. Hasilnya, 99,49 % logistik tiba di TPS dalam kondisi baik. Hanya 0,51% surat suara yang rusak akibat cacat cetak atau sobek. Kunci Keberhasilan pelaksanaan distribusi logistik ini adalah koordinasi dengan TNI, Polri, dan Kantor Pos Lamongan dalam pengawalan dan pengiriman, sistem E-Katalog untuk transparansi pengadaan dan pelibatan 2.000 relawan dari masyarakat untuk membantu packing logistik.
Meski bisa dibilang apa yang dilakukan oleh KPU Lamongan dalam pelaksanaan logistik ini berhasil atau sukses. Namun ada sejumlah tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan Pilkada ini. Sejumlah tantangan tersebut, diantaranya adalah:
- Keterbatasan Gudang
KPU Lamongan tidak memiliki gudang sendiri, sehingga terpaksa menyewa 2 gudang swasta dengan total biaya sewa Rp1,2 miliar. Satu gudang disewa selama 12 bulan, sementara lainnya hanya 4 bulan. “Ini memengaruhi efisiensi penyimpanan dan risiko kerusakan logistik,” ujar Mahrus Ali, Ketua KPU Lamongan. - Waktu Packing yang Singkat
Proses sortir, lipat, dan packing surat suara hanya dilakukan dalam 10 hari, akibat tenggat waktu yang ketat. KPU Lamongan mengakui, tanpa bantuan relawan masyarakat, proses ini mungkin tertunda. - Kerusakan Logistik
Sebanyak 621 lembar surat suara rusak berat, seperti sobek atau tercetak tidak jelas, sehingga terpaksa dimusnahkan sehari sebelum pemungutan suara berlangsung. Pemusnahan disaksikan Bawaslu, TNI, Polri, dan Kejaksaan Negeri Lamongan.
Melihat kesuksesan dan tantangan ini, ada sejumlah usulan saran yang bisa dilakukan untuk pelaksanaan Pilkada ataupun Pemilu di masa yang akan datang. Beberapa usulan tersebut diantaranya adalah:
- Bangun Gudang Logistik KPU
Rekomendasi ini seperti yang dikatakan oleh Ketua KPU Lamongan Mahrus Ali yang juga berkeinginan untuk mendorong pemerintah daerah agar menyediakan gudang khusus logistik pemilu. “Kami mendorong pemerintah daerah menyediakan gudang khusus logistik pemilu untuk mengurangi ketergantungan pada sewa,” tegas Mahrus Ali. - Perbaiki Sistem Pengadaan
Meski pengadaan via E-Katalog dinilai transparan dan efisiensi anggaran, KPU menyarankan integrasi data real-time dengan penyedia logistik untuk antisipasi kekurangan. - Sosialisasi Teknis ke Petugas TPS
Pelatihan teknis tentang penanganan logistik rusak dan penggunaan alat bantu tunanetra perlu diperkuat untuk meminimalkan kesalahan di lapangan.
Pelajaran untuk Demokrasi yang Lebih Baik
Pilkada Lamongan 2024 membuktikan bahwa kolaborasi antarlembaga dan partisipasi masyarakat adalah kunci sukses distribusi logistik. Namun, tantangan infrastruktur dan waktu yang terbatas menyisakan pekerjaan rumah untuk pemilu serentak 2029. Seperti disampaikan Mahrus Ali: “Logistik adalah nyawa pemilu. Jika logistik tepat, kepercayaan publik pada demokrasi pun terjaga.”
Penulis: Eko S. (Pemerhati Pemilu)