Bacaini.ID, Los Angeles – Kebakaran yang melanda sebagian wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat, menelan korban jiwa.
Lima orang tewas dan ribuan bangunan luluh lantak oleh api. Sekitar 180.000 warga mengungsi atas desakan pemerintah setempat untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa.
Peristiwa kebakaran diketahui berlangsung mulai 7 Januari 2025.
Video yang menyebar ke seluruh dunia menimbulkan tanda tanya: bagaimana kebakaran bisa sampai meluluhlantakkan satu kota dalam waktu dua hari.
Semua bermula dari angin kencang bernama Santa Ana. Angin kencang yang sebenarnya bukan hal baru di California.
Dikutip dari Science Alert, angin Santa Ana merupakan angin kering dan kuat yang bertiup dari pegunungan menuju pantai California Selatan.
Wilayah ini rata-rata mengalami sekitar 10 peristiwa angin Santa Ana dalam setahun, biasanya terjadi dari musim gugur hingga Januari.
Angin Santa Ana terjadi akibat perbedaan tekanan udara yang tinggi antara wilayah pegunungan dan pantai.
Topografi memiliki peranan yang penting mengapa Santa Ana memiliki kekuatan badai yang menghancurkan.
Santa Ana menjadi bencana kebakaran besar kali ini disebabkan oleh kondisi California Selatan yang kering sehingga memiliki kelembaban rendah dibandi tahun sebelumnya.
Jon Keeley, seorang ahli ekologi penelitian di California pada Survei Geologi A.S. dan profesor di UCLA, menjelaskan California mengalami kebakaran yang lebih merusak ketimbang sebelumnya.
Hal ini tidak hanya didorong oleh perubahan iklim dan angin, namun juga oleh pertumbuhan populasi.
Apalagi kini semakin banyak orang yang tinggal di dalam dan di tepi kawasan hutan liar, dan jaringan listrik pun ikut meluas.
Kondisi itu menciptakan lebih banyak peluang terjadinya kebakaran. Dalam cuaca ekstrem, kabel listrik berisiko lebih tinggi terjatuh atau tertimpa dahan pohon dan memicu kebakaran.
Area kebakaran yang berhubungan dengan kabel listrik telah meluas dan jadi sumber penyulut utama yang merusak di California Selatan.
Tidak adanya pembatas antara rumah dan alam liar, rumah-rumah yang terbuat dari bahan kering, diketahui semakin memperparah kondisi kebakaran.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif