Bacaini.ID, TRENGGALEK – Sebanyak 1.071 orang di Kabupaten Trenggalek terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan satu di antaranya meninggal dunia di sepanjang tahun 2024.
Sementara pada minggu pertama bulan Januari 2025 ini, tercatat sudah ada 25 kasus DBD baru.
Kepala Dinas Kesehatan Trenggalek Sunarto mengatakan lonjakan kasus DBD tahun 2024 merupakan siklus lima tahunan.
Fenomena ledakan kasus itu kata dia pernah terjadi pada tahun 2019, dan karenanya tidak berharap kembali terjadi pada tahun 2025.
“Kasus DBD mulai meningkat sejak awal 2024, khususnya pada Januari hingga Juni, dengan rata-rata lebih dari 100 kasus per bulan,” ujarnya kepada wartawan Rabu (8/1/2025).
Lonjakan kasus DBD terbanyak di awal Januari 2025 ini terjadi di tiga kecamatan, yakni Gandusari, Karangan, dan Dongko.
Saat ini, puluhan pasien masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit daerah dan puskesmas.
Mengingat adanya tren kenaikan kasus tahun 2024, hal itu mendorong Dinkes untuk meningkatkan kewaspadaan, dengan harapan tidak terjadi ledakan kasus.
“Kami menggencarkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatisasi, dan pengasapan (fogging). Kami juga meminta masyarakat lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan,” kata Sunarto.
Masyarakat diimbau aktif melaksanakan langkah 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, mendaur ulang barang bekas, serta menambahkan penggunaan kelambu dan lotion anti nyamuk.
Selain itu petugas dinkes juga meningkatkan koordinasi dengan aparat desa dan tokoh masyarakat untuk mendorong partisipasi warga dalam memutus rantai penyebaran nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD.
“Kami berharap masyarakat tetap waspada, khususnya di wilayah rawan. Gejala seperti demam tinggi, nyeri sendi, serta bintik merah harus segera diperiksakan ke fasilitas kesehatan terdekat,” pungkas Sunarto.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif