Bacaini.ID, BLITAR – Fredi Widodo (47) menjadi korban tabrak lari sebuah mobil yang melaju kencang di Jalan raya Kenari Kelurahan Plosokerep, Kota Blitar Jawa Timur.
Dalam insiden Minggu 15 Desember 2024 pagi buta itu, Fredi ditemukan tewas dengan jasad tertelungkup di dalam selokan sempit dengan air berarus cukup deras.
AGS (37) warga Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar, pengemudi mobil Suzuki Swift N 1599 ABW telah diamankan petugas sehari pasca kejadian.
Saat ini polisi masih mendalami spekulasi yang berkembang, bahwa keberadaan jasad korban di selokan diduga bukan terlempar akibat benturan keras.
Hingga Rabu (18/12/2024) ini yang bersangkutan juga belum ditetapkan tersangka.
“Saat ini masih kita dalami,” ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo kepada wartawan Rabu (18/12/2024).
Informasi yang dihimpun, mobil Suzuki Swift merah yang dikemudikan AGS melaju dengan kecepatan sekitar 80 km/jam.
Mobil meluncur dari arah utara di mana korban berjalan dari sisi timur jalan dan tengah menyeberang ke barat. Tabrakan hebat tak terelakkan.
Melihat kondisi mobil, insiden tabrakan pada pukul 04.30 WIB itu berlangsung keras. Lampu kiri depan terlihat pecah, kap amblas, serta ringsek parah pada kaca depan.
Ringseknya kaca depan mobil diduga akibat menahan tubuh korban yang bertubuh cukup besar.
AGS diketahui berprofesi sebagai sopir bus pariwisata di wilayah Kabupaten Tulungagung.
Ia mengaku sempat menghentikan laju kendaraan yang berjarak sekitar 67 meter dari lokasi benturan, turun dari kendaraan, menengok ke belakang dan tidak melihat pemandangan apa-apa.
Ia kemudian melanjutkan perjalanan dan langsung bekerja seperti tidak terjadi apa-apa.
AGS diamankan di rumah warga di wilayah Kecamatan Srengat. Sementara yang menimbulkan banyak spekulasi adalah posisi jasad korban yang ditemukan di dalam selokan.
Apakah memang karena terlempar akibat benturan atau faktor lain. Sebab selokan tempat ditemukannya jasad korban berada di balik dua pohon yang berjarak sempit.
Menurut Kapolres Danang, saat ini pihaknya masih fokus pada penyelidikan untuk mengungkap fakta kejadian sesungguhnya.
“Di mana titik benturan, kecepatan kendaraan, dan apakah memungkinkan korban terlempar sebegitu jauh, kita lihat nanti, dibandingkan dengan luka kendaraan,” terangnya.
Danang juga mengakui segala kemungkinan bisa terjadi, terutama terkait dengan bagaimana posisi jasad korban bisa berada di dalam selokan.
Apakah memang karena benturan atau sebab lain. Dalam pengungkapan kasus ini pihaknya menegaskan tidak mengejar pengakuan pengemudi mobil.
Terkait status AGS yang belum ditetapkan tersangka, Danang menambahkan akan segera dilakukan gelar perkara dan penetapan tersangka.
“Nanti akan diungkap adanya kemungkinan lain. Jelas kita tidak mengejar pengakuan, nanti akan kita buktikan,” pungkasnya.
Penulis: Solichan Arif