Bacaini.ID, JOMBANG – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Jombang menggelar apel siaga di Lapangan Minggu (24/11/2024).
Apel digelar untuk mengantisipasi kecurangan sekaligus menyampaikan mitigasi ancaman kerawanan selama pencoblosan hingga penghitungan suara.
Ketua Bawaslu Jombang, Dafid Budiyanto mengatakan apel siaga bagian dari persiapan intensif Bawaslu dalam mengawasi masa tenang, pemungutan dan penghitungan suara.
Salah satu fokus utama dalam masa tenang adalah membersihkan alat peraga kampanye (APK) serta memastikan tidak ada kampanye terselubung dari pasangan calon (paslon).
“Dalam masa tenang ini, kami akan memastikan seluruh APK dibersihkan dan tidak ada kampanye yang dilakukan oleh paslon,” ujar Dafid kepada wartawan Minggu (24/11/2024).
“Selain itu, kami sudah memetakan daerah-daerah rawan, termasuk TPS yang rentan bencana,” tambahnya.
Hasil pemetaan Bawaslu, ada sekitar 56 TPS di wilayah Jombang yang rawan bencana. Bawaslu telah mengimbau untuk dipindahkan guna memastikan pelaksanaan pemungutan suara tetap berjalan lancar meski terjadi situasi darurat.
Bawaslu sepanjang tahapan kampanye diketahui telah menangani tiga aduan terkait dugaan pelanggaran pilkada. Ketiga laporan dihentikan karena tidak memenuhi bukti kuat, baik formil maupun materiil.
“Selama kampanye, kami menerima tiga laporan dugaan pelanggaran dari pemantau. Namun setelah dilakukan investigasi, semuanya dihentikan karena tidak ada bukti yang cukup,” ungkapnya.
Bawaslu Jombang usai apel siaga langsung melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan para pemangku kepentingan wilayah masing-masing.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya mitigasi kerawanan yang mungkin timbul selama proses pilkada sekaligus menegakkan aturan secara adil jika terjadi pelanggaran.
“Kami akan mengedepankan upaya pencegahan terhadap potensi pelanggaran, namun jika ada pelanggaran, kami pastikan aturan akan ditegakkan secara adil,” tegas Dafid.
Penulis: Syailendra
Editor: Solichan Arif