Bacaini.ID, KEDIRI – Pendidikan adalah fondasi utama dalam pembangunan masyarakat. Namun, bagi sebagian wilayah di Indonesia, akses terhadap pendidikan masih menjadi tantangan besar. Kabupaten Kediri, salah satu daerah di Jawa Timur, tidak lepas dari tantangan ini. Permasalahan seperti keterbatasan jumlah sekolah, kurangnya kualitas infrastruktur, kebijakan zonasi, hingga aksesibilitas finansial kerap menjadi penghalang bagi banyak siswa untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Kediri mengambil langkah konkret berkolaborasi dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) dalam menjalankan Lighthouse School Program (LSP) di SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi siswa, terutama yang kurang mampu, serta mencegah putus sekolah.
“Pemkab Kediri dan PSF memiliki spirit yang sama, yaitu bagaimana mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan. Pada saat banyak warga yang mengeluhkan kurangnya sekolah di beberapa kecamatan serta kendala dalam pembiayaan sekolah, kami menginisiasi kerjasama dengan PSF untuk menjadikan SMA Dharma Wanita 1 Pare ini sebagai sekolah berkonsep boarding school di bawah Yayasan Dharma Wanita. Kerja sama ini adalah sinergi yang membangun untuk masa depan Kabupaten Kediri,” ujar Bupati Kediri tahun 2019-2024 Hanindhito Himawan Pramana, yang akrab disapa Mas Dhito.
Mas Dhito menyadari bahwa perlu adanya langkah nyata untuk memperluas akses pendidikan, terutama di daerah-daerah yang minim fasilitas dan mayoritas masyarakatnya masih berada di bawah garis kemiskinan.
“Saya katakan masyarakat miskin itu terbagi menjadi tiga, yaitu miskin ekstrim, miskin, struktural dan miskin absolut. Yang paling kita utamakan adalah masyarakat yang miskin absolut. Kemiskinan absolut itu adalah gabungan antara kemiskinan ekstrim dan kemiskinan struktural. Nah, ini masyarakat yang miskin ekstrim ini rata rata mereka tidak punya harapan untuk bersekolah,” ujarnya.
SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School hadir sebagai solusi. Sekolah ini dirancang untuk mengakomodasi siswa-siswa dari berbagai wilayah dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis mutu.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak di Kediri memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, berkembang, dan meraih mimpi mereka, tanpa terbatas oleh kendala finansial,” tambahnya.
Sistem boarding school dipilih karena memiliki keunggulan dalam pembentukan karakter siswa. Selain belajar secara akademik, siswa juga dibimbing dalam pengembangan soft skills, disiplin, dan kemandirian.
Model pendidikan boarding school yang diterapkan di SMA Dharma Wanita 1 Pare ini menawarkan pendekatan berbeda dibanding sekolah reguler. Dengan tinggal di asrama, siswa mendapatkan lingkungan belajar yang lebih terkontrol dan mendukung.
“Konsep asrama ini mempersatukan siswa-siswa yang awalnya tidak memiliki cita-cita untuk bersekolah. Dengan pola hidup yang teratur, mereka belajar disiplin dan membangun mimpi baru.”