Bacaini.ID, KEDIRI – Berlian dianggap sebagai salah satu material tertua di bumi yang berusia 1-3,5 miliar tahun, sedangkan bumi berusia 4,5 miliar tahun. Karenanya bisa dikatakan berlian hampir seumur bumi.
Berlian diperkirakan muncul ke permukaan bumi pada 100 juta tahun sebelum Masehi melalui ledakan kimberlitik, ledakan yang membawa batu kimberlik yaitu batu vulkanik yang mengandung intan, bahan mentah berlian.
Batu-batu ini muncul di permukaan bumi dari letusan gunung berapi. Intan secara alami terbentuk dari pembakaran batu kimberlik dalam magma.
Dikutip dari GD Paris, pada tahun 400 SM referensi mengenai intan pertama kali ditemukan di India dalam manuskrip Sansekerta, Arthasastra.
Sebelumnya, masyarakat India telah menemukan berlian mentah di dalam dan sekitar sungai Khrisna, Penner dan Godavari.
Batu berharga ini lebih banyak digunakan sebagai senjata karena kekerasannya dan dianggap memiliki nilai magis.
Masyarakat India saat itu memiliki keyakinan bahwa batu tersebut adalah senjata dewa Indra. Memotongnya diyakini akan menghilangkan kekuatan magis batu.
Karenanya masyarakat memilih memoles berlian mentah. Berlian yang besar dan indah akan dibeli oleh para bangsawan kerajaan dan digunakan sebagai perhiasan.
Batu-batu permata ini mulai diperdagangkan oleh para saudagar India pada abad ke-13 dan 14 dengan Eropa sebagai pasarnya.
Perjalanan para pedagang ini ke berbagai benua membuka jalan berlian dikenal sebagai batu permata bernilai tinggi.
Venesia diketahui menjadi ibukota perdagangan berlian untuk pertama kalinya. Disinilah berlian mulai dipoles dan dibentuk agar semakin bercahaya.
Pada akhir abad ke-14 jalur perdagangan berlian semakin meluas. Ketika Vasco da Gama menemukan jalur laut menuju Timur pada tahun 1499, para pedagang Eropa langsung mengakses India lewat jalur laut yang lebih aman.
Mereka mulai berlomba-lomba berburu berlian. Pada abad ke-15, sebuah dokumen menjadi bukti bahwa perdagangan berlian kawasan Eropa telah bergeser ke Antwerpen, Belgia sejak 1447.
Tahun 1475 tercipta alat pemotong berlian berbentuk roda yang dioles dengan minyak zaitun dan debu berlian. Alat ini diberi nama scaif, diciptakan oleh Lodewyk van Berken.
Bersamaan dengan itu muncullah konsep simetri mutlak dalam penempatan segi-segi untuk menghasilkan berlian dengan potongan terbaik agar semakin mengeluarkan sinarnya.
Yang diketahui, awalnya berlian hanya dipakai oleh laki-laki kalangan tertentu. Pada perjalanannya kemudian mengembang kepada kaum perempuan.
Pada awal abad ke-15 perempuan diketahui juga mulai memakai berlian.
Tren memakai berlian pada perempuan diawali oleh Agnès Sorel, gundik raja Prancis Charles VII, yang mendapat hadiah berlian dan dipakainya.
Sedangkan cincin berlian sebagai lambang cinta abadi dimulai dari kisah cinta Maria dari Burgundia, yang mendapatkan cincin tunangan bertahta berlian dari kekasihnya Maximilian asal Austria pada tahun 1477.
Tren Maria dari Burgundia ini kemudian menyebar ke seluruh dunia hingga sekarang.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif