Bacini.ID-JAKARTA. Perhitungan akhir hasil pemilu Amerika Serikat (AS) yang dilakukan secara manual dengan mencoblos kertas dan cara lain yang dipilih warga menggunakan e-voting menyatakan Donald Trump menjadi Presiden AS. Trump mengalahkan lawanya keturunan India, Kamala Harris. Raupan suara Trump sebanya 50,9%, dengan perolehan suara 72.560.841 suara dan 295 electoral vote, sedangkan Kamala Harris mendapatkan perolehan suara 67.878.826 votes (47.6%) dan menang hanya 226 electoral vote.
Kemenangan Trump ini bakal mengubah peta geopolitik dunia dan kebijakan hubungan internasional AS. Dosen pengajar hubungan internasional Universitas Prof. Dr. Moestopo, Andre Ardi memberikan analisa mendalam tentang arah kebijakan AS setelah kemenangan Donald Trump, berikut ini:
Pendekatan Kebijakan Luar Negeri:
- Pendekatan “America First”: Trump diperkirakan akan melanjutkan kebijakan “America First” yang menekankan isolasionisme dan skeptisisme terhadap multilateralisme. Ini termasuk kemungkinan penarikan dari perjanjian internasional dan pengurangan keterlibatan dalam aliansi global seperti NATO.
- Uni Eropa dan NATO: Jika Trump melanjutkan politik konfrontatif dengan NATO, maka akan melemahkan posisi Ukraina. Karena publik tahu bahwa Trump sangat dengan dengan Putin dan akan bersekutu kembali. Sikap Trump sebelumnya sangat skeptis dengan NATO.
- Hubungan dengan China: Trump berencana melanjutkan perang dagang dengan China, dengan kemungkinan tarif hingga 60% pada barang-barang China. Dia juga berencana melarang investasi AS di China dan mengurangi impor barang elektronik, baja, dan farmasi dari China. Meskipun China bermodal pengalaman sebelumnya akan menyiapkan strategi cerdas menghadapi taktik Trump.
- Kebijakan terhadap Timur Tengah: Trump diperkirakan akan mempertahankan sikap keras terhadap Iran, terutama terkait program nuklirnya, yang telah meningkat sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir pada 2018. Trump akan lebih erat hubungannya dengan negara-negara Sunni diteluk
- Dukungan untuk Israel: Trump menunjukkan dukungan kuat untuk Israel, kemungkinan melanjutkan kebijakan persenjataan tanpa syarat terkait dengan kekhawatiran kemanusiaan. Terlebih sebelumnya Trump memberikan pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel.
- Kebijakan terhadap Asia Pacifik: Kepentingan terbesar Trump di Asia Pacifik adalah terkait politik dagangnya dengan Cina. Kemungkinan Trump akan membalikkan PMA kembali ke AS. Hal ini dipicu oleh menurunkan kredibilitas AS pasca konflik Timur Tengah di mata publik Asia. Pilihan bagi negara Asia, mereka apakah akan memilih Cina atau AS?
- Hubungan dengan Rusia: Ada kemungkinan Trump akan memperbaiki hubungan dengan Rusia dan Vladimir Putin, yang dapat berpengaruh terhadap dinamika geopolitik di Eropa Barat dan Eropa Timur
- Hubungan dengan Korea Utara: Trump mungkin akan melanjutkan hubungan baiknya dengan Kim Jong-Un yang sebelumnya digambarkan sebagai “bromance”. Akan menurunkan ketegangan di Semenanjung Korea.
- Penguatan BRICS: Salah satu hal yang tidak dapat dibalikkan oleh Trump adalah penguatan BRICS sebagai tandingan G7 dan AS. Dalam hal ini, Indonesia sebagai salah satu negara yang tertarik untuk bergabung dengan BRICS, harus melanjutkan upanya untuk menjadi anggota, terlebih setelah dilantik Menlu Sugiono sudah diminta Presiden Prabowo hadir dalam pertemuan BRICS di Rusia.
Pendekatan Kebijakan Domestik:
- Imigrasi: Trump berencana melakukan deportasi besar-besaran dan membatasi akses suaka di perbatasan AS-Meksiko.
- Perubahan Iklim dan Energi: Trump berencana membekukan regulasi terkait iklim dan meningkatkan produksi bahan bakar fosil, termasuk pengeboran minyak di Arctic National Wildlife Refuge.
- Pendidikan: Trump berencana menghapus Departemen Pendidikan federal dan mendukung program pilihan sekolah.
- Kebijakan Ekonomi: Trump berencana memotong tarif pajak perusahaan dari 21% menjadi 15% untuk barang yang diproduksi di AS dan menghapus pajak atas tip dan upah lembur.
Implikasi Global:
- Ketegangan di Timur Tengah: Kebijakan Trump dapat meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, terutama terkait konflik Iran dan Israel.
- Hubungan dengan Sekutu: Pendekatan Trump terhadap NATO dan sekutu lainnya dapat mengubah dinamika aliansi dan menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara Eropa. Terlebih jika kembali bersekutu dengan Putin.
Penulis : Danny Wibisono
Editor : Hari Tri Wasono