Bacaini.ID, KEDIRI – Dinas Kesehatan Kota Kediri menemukan fakta mengejutkan tentang kondisi kesehatan seksual masyarakat. Dalam medio Januari – Juni 2024, ditemukan 111 kasus HIV/AIDS yang melibatkan mahasiswa dan pelajar.
Kepala Bidang Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kediri, Hendik Supriyanto mengatakan, jumlah mahasiswa dan pelajar yang mengidap HIV/AIDS pada medio Januari – Juni 2024 meningkat 53 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.
“Periode Januari hingga Juni 2023 lalu hanya 6 kasus. Tahun ini naik menjadi 13 kasus untuk mahasiswa dan pelajar yang menghidap HIV/AIDS,” kata Hendik Supriyanto kepada Bacaini.ID, Selasa, 8 Oktober 2024.
Secara umum, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Kediri sepanjang Januari – Juni 2024 mencapai 111 kasus. Terdiri dari 97 kasus HIV dan 14 kasus AIDS. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 orang merupakan warga Kota Kediri. Sedangkan sisanya sebanyak 88 orang merupakan warga luar Kota Kediri.
Sementara Tahun 2023 periode yang sama, terdapat 96 kasus, dengan 83 penderita HIV dan 13 penderita AIDS.
Hendrik menjelaskan, temuan ini lebih besar disumbang oleh warga dari luar Kota Kediri. Hasil penelusuran tim Dinas Kesehatan, penularan HIV/AIDS ini dipicu perilaku seks menyimpang dan seks tidak sehat (gonta ganti pasangan).
Yang paling mengejutkan, penelusuran itu juga menemukan kelompok perilaku seks menyimpang LSL (laki-laki seks dengan lelaki) dengan jumlah 1.032 kasus. “Setelah diperiksa sebanyak 44 orang diketahui positif HIV/AIDS,” terang Hendrik.
Petugas juga memeriksa 212 pekerja seks komersial dan menemukan 1 kasus positif. Sementara dari kelompok ibu rumah tangga ditemukan 9 kasus, mahasiswa dan pelajar 13 kasus, serta karyawan dan wiraswasta sebanyak 57 kasus.
Penulis: A.K. Jatmiko
Editor: Hari Tri Wasono