Bacaini.ID, NGANJUK – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Nganjuk menyelidiki dugaan pelanggaran netralitas kepala desa (kades) dalam Pilkada 2024.
Langkah Bawaslu menyusul beredarnya video pasangan calon bupati dan wakil bupati bersama masyarakat dan diduga dimobilisasi oleh kades.
Video dugaan pelanggaran netralitas itu beredar di media sosial facebook dan memantik reaksi warganet.
Ketua Bawaslu Kabupaten Nganjuk, Yudha Hernanto mengatakan, video yang beredar dapat dijadikan informasi awal untuk melakukan penelusuran.
“Bawaslu Kabupaten Nganjuk Pasti akan merespon dan tidak harus menunggu laporan,” ujar Yudha Hernanto kepada wartawan Rabu (2/10/2024).
Video diketahui berdurasi satu menit dan diunggah akun @PesertaAnonim di grup facebook INFO PILKADA NGANJUK.
Terlihat puluhan warga berkumpul dengan Pasangan Calon Bupati Marhaen Djumadi dan Calon Wakil Bupati Trihandy Cahyo Saputro.
Dalam video terdengar sambutan yang menyebut kehadiran Kepala Desa Puhkerep dan Kepala Desa Mlorah. Warganet sontak menyoroti netralitas kades dalam pilkada.
Salah satunya dari akun @PesertaAnonim: “Kades Mlorah Kades Puhkerep. Opo gak melu bimtek ning baswaslu bahwa kepala desa itu harus menjaga netralitas bukan malah ikut kampanye. ???” Tulis akun @PesertaAnonim.
Menanggapi tudingan tidak netral Kepala Desa Mlorah Kecamatan Rejoso, Dodik Hermawan membantah jika dirinya mengajak masyarakat memilih salah satu paslon.
Ia berdalih seingatnya video tersebut diambil pada Senin 2 September 2024, di mana pasangan Marhaen Djumadi dan Trihandy Cahyo Saputro belum ditetapkan sebagai paslon.
Dodik juga menegaskan dirinya selalu menjaga netralitas selama berlangsungnya pilkada dan acara di video yang beredar itu bukan di kediamannya, melainkan rumah salah satu warga.
“Baru di-share (di Medsos), (Video) itu sudah lama sebelum penetapan calon,” ujar Dodik Hermawan melalui sambungan ponsel Rabu (2/10/2024).
Penulis: Asep Bahar
Editor: Solichan Arif