Bacaini.ID, KEDIRI – Ketua Pengurus Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama Kota Kediri Hj. Nurul Latifah membebaskan anggotanya memilih calon Wali Kota pada pilkada 27 November 2024 mendatang. Organisasi Muslimat tidak akan memberikan arahan untuk mendukung salah satu pasangan calon.
Nurul Latifah mengatakan organisasi Muslimat membebaskan anggotanya untuk menentukan pilihan di pilkada 27 November 2024 mendatang. Apakah memilih pasangan Vinanda Prameswati – KH Qowimuddin Thoha (Gus Qowim) atau Ferry Silviana Feronica – Regina Nadya Suwono.
“Muslimat membebaskan seluruh anggota untuk memilih pasangan yang dianggap baik. Anggota Muslimat sudah dewasa dan berdemokrasi, sehingga siapapun pilihannya akan kembali bersatu setelah pilkada,” katanya kepada Bacaini.ID, Jumat, 27 September 2024.
Ia menambahkan jika kedua calon wali kota, yakni Vinanda Prameswati dan Ferry Silviana sudah pernah bertemu dengannya untuk meminta restu. Mereka juga berdiskusi dengan Nurul terkait program pembangunan yang akan dibawa di Kota Kediri lima tahun mendatang.
“Kami terbuka pada siapapun yang akan maju menjadi pemimpin. Soal pilihan saya kembalikan kepada masing-masing anggota,” kata Nurul Latifah.
Organisasi besar
Organisasi Muslimat di Kota Kediri cukup diperhitungkan dalam kontestasi politik lokal. Menurut Nurul Latifah, saat ini terdapat sedikitnya 4.000 orang yang tergabung dalam keanggotaan Muslimat Kota Kediri.
Kepengurusan Muslimat terbagi dalam tiga ranting berbasis kecamatan, yakni Ranting Pesantren, Ranting Kota, dan Ranting Mojoroto. Organisasi ini juga aktif menjalankan kegiatan anggota, dengan mayoritas berbasis ibu rumah tangga.
Dalam kontestasi pemilu dan pemilukada, anggota Muslimat dikenal cukup loyal. Tak heran jika organisasi Muslimat kerap menjadi incaran kelompok politik, terutama para kandidat calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota.
Kasak kusuk
Terlepas dari kebijakan organisasi yang bersikap netral, kasak-kusuk di kalangan anggota Muslimat tentang figur kandidat mulai masif. Salah satu figur yang paling sering diperbincangkan adalah KH Qowimuddin Thoha (Gus Qowim). Beberapa anggota Muslimat menyebut jika perbicangan tentang Gus Qowim lebih dominan dibanding kandidat lainnya.
“Kalau ibu-ibu sering membicarakan Gus Qowim pas ngumpul di pengajian. Tapi tidak tahu nanti pas coblosan,” kata salah satu anggota Muslimat.
Selain satu-satunya kandidat laki-laki, relasi Gus Qowim dengan almarhum Lilik Muhibbah menjadi alasan namanya kerap diperbincangkan di kalangan anggota Muslimat. Lilik Muhibbah adalah mantan Ketua Muslimat Kota Kediri, yang pernah menjabat Wakil Wali Kota Kediri periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Diketahui Gus Qowim merupakan adik ipar almarhum Lilik Muhibbah, yang sama-sama mengelola Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandar Kidul.
Penulis: Hari Tri Wasono