Bacaini.ID, KEDIRI – Pengasuh Jamaah Pengajian Malam Jumat (PMJ) KH Dauglas Toha Yahya atau Gus Lik tengah terbaring sakit. Saat ini beliau tengah menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Kediri.
Kabar sakitnya Gus Lik telah beredar di kalangan jamaah PMJ dan warga Kediri. Gus Lik adalah sosok ulama kharismatik yang memiliki ribuan jamaah di setiap pengajiannya.
baca ini Kelebihan Gus Lik Yang Tak Dimiliki Sembarang Orang
Gus Lik dikabarkan sakit cukup serius dan sedang menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Kediri. Kabar ini memicu duka mendalam bagi ribuan jamaahnya, yang ramai-ramai memanjatkan doa kesembuhan.
baca ini Ribuan Pelayat Antre Menyolati Almarhum Gus Lik
Ucapan doa untuk kesembuhan Gus Lik berseliweran di forum-forum pengajian hingga media sosial. Di mata mereka, Gus Lik merupakan ulama yang sulit dicari penggantinya.
Sayang, di tengah ramainya informasi tentang kesehatan Gus Lik, menyeruak kabar hoax yang menyebut adik ipar KH Anwar Iskandar Jamsaren itu telah meninggal dunia. Namun hal itu dibantah oleh orang-orang terdekat Gus Lik yang menemani perawatan di rumah sakit. Salah satunya dari Gus Mamik, adik Gus Lik.
“Alhamdulillah mugo2 kyaine enggal sae mawon nggih. Menika saking kulo (Alhamdulillah, semoga kyai cepat sembuh. Ini saja dari saya),” kata Gus Mamik melalui video yang beredar di media sosial.
baca ini Gus Lik Wafat Pengajian Malam Jumat Jalan Terus
Pengajian Langgar Kulon
Aktivitas pengajian yang digelar Gus Lik pada jumat malam memunculkan sebutan PMJ di kalangan pengikutnya. PMJ adalah akronim dari Pengajian Malam Jumat.
Sebagian jamaah juga menyebutnya dengan pengajian langgar kulon. Ini lantaran lokasi Gus Lik memimpin pengajian berada di sebuah langgar sebelah Barat di kompleks Ponpes As assa’idiyyah Jamsaren.
Lambat laun jumlah jamaah yang mengikuti makin besar, hingga meluber ke jalan raya di sekitar pondok. Hingga akhirnya Dinas Perhubungan Kota Kediri memutuskan melakukan pengalihan jalur setiap pengajian berlangsung akibat membludaknya jamaah. Mereka berasal dari berbagai kota di luar Kediri.
Sosok sederhana
Selain materi pengajian yang membumi tentang dinamika kehidupan sehari-hari,profil Gus Lik yang sangat sederhana menjadi magnet bagi jamaahnya. Di luar panggung pengajian, Gus Lik menjalani aktivitas harian sangat sederhana. Tak ada kemewahan sama sekali yang terlihat di tubuhnya. Demikian pula dengan gaya hidupnya.
“Jika tidak pernah mengenal dekat wajah Gus Lik, orang akan menganggapnya orang pinggiran ketika bertemu di jalan,” kata Budi Sutrisno, jamaah pengajian langgar kulon.
Penulis: Hari Tri Wasono