Bacaini.ID, KEDIRI – Pemerintah Kota Kediri melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan (BAPPEDA) mengumumkan adanya peningkatan Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) Kota Kediri Tahun 2024. Hal tersebut disampaikan pada Paparan Akhir Penyusunan IKUB yang berlangsung di Ruang Rapat BAPPEDA, Jumat (23/8). Tahun ini, IKUB Kota Kediri mencapai angka 4,56 (sangat tinggi) atau setara dengan nilai 91,24. Indeks tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023 yakni 4,55 (sangat tinggi). Survei tersebut terlaksana melalui kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Islam Negeri (IAIN) Kediri.
Hasil tersebut didapat melalui pengambilan sampel di tiga kecamatan, Yakni: Mojoroto, Kota, dan Pesantren dengan responden sebanyak 399 orang. Adapun variabel penelitian yang digunakan, sebagai berikut: sikap keagamaan, toleransi, kesetaraan, kerjasama, dan kebijakan pemerintah. Kelima variabel tersebut memperoleh skor yang tinggi, dengan rincian: sikap keagamaan = 4,77; toleransi = 4,745; kesetaraan = 4,55; kerjasama = 4,43; serta kebijakan pemerintah = 4,21 (skala 1-5).
Dikonfirmasi di lain kesempatan, Chevy Ning Suyudi, Kepala BAPPEDA Kota Kediri mengutarakan bahwa Kecamatan Kota memperoleh konversi indeks tertinggi yakni 4,61; disusul dengan Kecamatan Mojoroto dengan indeks 4,57; serta terakhir Kecamatan Pesantren dengan indeks 4,49. Indeks tersebut semakin meneguhkan bahwa tagline “Harmoni Kediri” benar-benar teraktualisasi dalam kehidupan masyarakat. “Dengan adanya toleransi yang besar di Kota Kediri, maka kerjasama antar umat beragama berjalan dengan baik. Dari segi budaya, terlihat rumah-rumah ibadah berdiri saling berdekatan,” ujarnya.
Lebih lanjut lagi, Chevy menerangkan bahwa kerukunan umat beragama di Kota Kediri dapat terjalin karena beberapa faktor pendukung, seperti: kesadaran pentingnya toleransi, teladan tokoh agama dan masyarakat, keinginan bersama, lembaga pendidikan, kebijakan pemerintah, ketertiban dan koordinasi antar komunitas dan instansi, serta sejarah dan tradisi lokal. “Hal yang menjadi penguat tercapainya kerukunan antar umat beragama di Kota Kediri tak lepas dari peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang sudah dibentuk sejak tahun 2006 silam. Karena FKUB merupakan partner atau mitra strategis pemerintah dalam memelihara kerukunan antar umat beragama,” ucapnya. Melalui paparan tersebut, Chevy berharap dengan meningkatnya IKUB menjadi representasi masyarakat Kota Kediri yang hidup dalam harmoni, saling menghormati dan mengakui keberadaan dan martabat pemeluk masing-masing agama. (ADV)