Bacaini.ID, KEDIRI – Persaingan menuju Balai Kota Kediri di Pilkada 2024 akan berlangsung seru. Dua pasangan yang merepresentasi petahana dan pendatang baru memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Tim Litbang Bacaini.ID mentabulasi profil pasangan Ferry Silviana Feronica – Regina Nadya Suwono dan Vinanda Prameswati – K.H. Qowimuddin, sekaligus membaca potensi kemenangan mereka di Pilkada 2024.
Profil Kandidat
Vinanda Prameswati yang berpasangan dengan K.H. Qowimuddin (Gus Qowim) mendapat dukungan koalisi parpol yang kuat. Terdiri dari Partai Golkar, Demokrat, PDIP, PKS, Hanura, PKB, Gerindra, PSI, dan PPP. Banyaknya partai pengusul dan pendukung ini menunjukkan pasangan tersebut memiliki dukungan luas dari berbagai kalangan. Sekaligus menunjukkan potensi menarik pemilih dari berbagai latar belakang. Ayahanda Vinanda adalah AKBP Dr. Edy Herwiyanto, SH., M.Kn, saat ini menjabat sebagai Kasubdit Tipikor III Ditreskrimsus Polda Jawa Timur. Sedangkan calon wakilnya Gus Qowim adalah anak dari KH. Thoha Mu’id, yang merupakan pendiri Ponpes Al-Ishlah Bandar Kidul. Gus Qowim lulusan MAN 2 Kediri dan memiliki pengalaman kerja mengajar di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kampus Poltekkes Kemenkes Malang. Keduanya dapat dikatakan belum pernah memiliki pengalaman menjadi birokrat.
baca ini Ratusan Massa Dampingi Vinanda-Gus Qowim Daftar Pilkada Kota Kediri
Bunda Fey (Ferry Silviana Feronica Abu Bakar) yang berpasangan dengan Regina Nadya Suwono diusung oleh Partai NasDem dan PAN. Bunda Fey yang memiliki pengalaman sebagai Ketua TP PKK memberi kredibilitas dalam isu-isu sosial, terutama kesehatan masyarakat, karena Bunday Fey adalah istri mantan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Calon wakilnya Bunday Fey, Regina Nadya Suwono adalah anak dari Adi Suwono, Ketua Nasdem Kota Kediri. Regina sebelumnya pernah menjadi anggota DPRD PDIP Kota Kediri, karena diberhentikan oleh PDIP dan terjadi PAW (Pergantian Antar Waktu), kemudian Regina pindah ke Partai Nasdem mengikuti ayahandanya.
Dukungan Politik
Banyaknya parpol pendukung Vinanda, yang saat ini menjadi Wakil Ketua DPD Golkar Kota Kediri dan Gus Qowim memberi kekuatan politik yang signifikan. Terlebih dukungan Partai Keadilan Sejahtera yang baru saja berlabuh menjadi jaminan basis massa yang solid untuk kampanye mereka. Demikian pula dukungan warga Nahdliyin yang direpresentasikan pada Gus Qowim menjadi kekuatan yang tak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini dapat menjadi kekuatan baru bagi Vinanda yang banyak pihak menyebut minim pengalaman kerja. Karena dari pengalaman kerja yang dimiliki, adalah pengalaman kerja pada saat magang kerja saat menjadi mahasiswa S1 dan S2 Kenotariatan.
Sementara Bunda Fey dan Regina Suwono yang ‘hanya’ didukung dua parpol yakni PAN dan NasDem, memiliki potensi dukungan yang lebih kecil di akar rumput. Namun sosok Bunda Fey memiliki keuntungan dari entitas suaminya Abdullah Abu Bakar yang pernah menjabat sebagai wali kota. Sedangkan Regina meski pernah dulu menyandang caleg jadi dengan suara terbanyak saat bersama PDIP di DPRD Kota Kediri, namun pada pileg 2024 ini, Regina menjadi caleg Nasdem untuk DPRD Provinsi Jatim dari Dapill 8 Jatim tidak lolos karena kurangnya suara dan tidak dapat mengulang kejayaan saat bersama PDIP.
Strategi Kampanye
Vinanda – Gus Qowim fokus pada penguatan koalisi dan memperluas jangkauan pemilih dengan menekankan program-program pembangunan yang inklusif. Mereka juga dapat memanfaatkan dukungan berbagai partai untuk menjangkau pemilih yang lebih luas ditambah Gus Qowim dari ayahandanya merupakan tokoh agama yang dikenal di Kota Kediri.
Bunda Fey – Regina mengandalkan pengalaman dan rekam jejak Abdullah Abu Bakar, serta program-program pemerintah yang telah ada. Keduanya berencana melanjutkan dan meningkatkan program-program yang telah dimulai pemerintahan sebelumnya, dengan bidikan pemilih yang puas dengan kinerja Abdullah Abu Bakar.
Prediksi Persaingan
Adanya dukungan partai yang lebih banyak dan koalisi yang kuat, Vinanda – Gus Qowim memiliki peluang lebih baik untuk memenangkan pemilih lebih luas. Meski Vinandan minim pengalaman kerja, namun jika keduanya mampu mengkomunikasikan visi dan programnya dengan efektif, pasangan ini akan menjadi kandidat yang sangat kompetitif. Vinanda harus belajar dari pengalaman kurang mengenakan beberapa waktu lalu, saat diwawancara media terkait visi dan misi yang dijawab masih belum ada, tidak akan terulang kembali dan dapat menunjukan jika dirinya memiliki kapasitas dan kapabilitas memimpin Kota Kediri dan membawa era baru.
Sementara pasangan Bunda Fey – Regina yang memiliki dukungan politik terbatas meski didukung PAN sebagai partai pemenang di Kota Kediri, memiliki keunggulan dari popularitas dan pengalaman isu-isu sosial. Jika istri Abdullah Abu Bakar ini dapat memanfaatkan hubungan emosional dengan pemilih, dan memberi jaminan keberlanjutan program yang ada, mereka tetap akan menjadi pesaing yang kuat di pilkada 2024.
Kesimpulan
Berdasarkan data yang dilansir KPU Kota Kediri, bahwa jumlah pemilih pada Pilkada 2024 ini sebanyak 221.359 pemilih. Persaingan antara Vinanda Prameswati dan Bunda Fey untuk memperebutkan suara pemilih tersebut sangat bergantung pada kemampuan masing-masing kandidat mengkomunikasikan visi dan misi mereka. Karena itu pemilihan strategi kampanye yang efektif menjadi kunci kemenangan di pilkada November mendatang.
Penulis: Tim Litbang Bacaini.ID