Bacaini.ID, MALANG – Puluhan sapi milik warga Desa Beji Kecamatan Junrejo Kota Batu Jawa Timur, ditemukan mati mendadak.
Pada hidung sapi muncul busa dengan kondisi bangkai lebih cepat kaku. Tercatat sudah 21 ekor sapi dari 11 peternak yang mati mendadak. Spekulasi yang berkembang, penyebab kematian sapi diduga keracunan.
Salah satu pemilik sapi yang mati secara tidak wajar itu adalah Indra Gunawan. Ia menuturkan tidak ada gejala sakit yang mendahului sebelum sapinya ditemukan mati.
Sapi masih makan dan gemuk layaknya sapi sehat, sedangkan kalau sakit kata Indra Gunawan biasanya sapi susah makan dan terlihat pucat.
”Tapi tiba-tiba saat berdiri itu langsung ambruk, gak sadar dan mati. Terus waktu mati itu di hidungnya mengeluarkan busa dan tubuhnya kaku,” ungkap Indra Rabu (21/8/2024).
Keadaan serupa dialami sapi milik Kepala Desa Beji, Deny Cahyono. Menurut dia, peristiwa kematian sapi yang misterius itu dimulai pada bulan Februari 2024. Peristiwa kematian sapi memiliki waktu berbeda-beda.
“Misal dalam satu kandang, hari senin mati, lalu di hari kamis ada mati lagi satu. Terus bulan depan, terjadi di kandang peternak lain. Kondisi sapi waktu mati juga persis,” jelas Deny Cahyono.
Deny menduga kematian sapi-sapi diduga lantaran racun potasium. Karenanya pihaknya melaporkan kejadian ini ke kepolisian. Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Batu juga sudah turun tangan melakukan pemeriksaan
Dokter hewan Puskeswan RPH Kota Batu, Wulandari mengatakan dari hasil pembedahan menemukan adanya perubahan warna tak lazim pada sejumlah organ dalam sapi. Perubahan itu mengarah pada indikasi keracunan.
”Seperti pada lambung hingga usus itu berubah jadi merahnya. Harusnya tidak. Perubahan organ ini mengarah pada keracunan. Ketika racun masuk pencernaan, pembuluh darah pecah dan jadi merah,” jelasnya.
Hanya saja petugas kesehatan hewan tidak bisa menjelaskan penyebab masuknya racun ini ke pencernaan sapi. Bisa jadi, kata dia, sapi mati akibat keracunan usai mengonsumsi rumput yang terkontaminasi pestisida.
“Kami belum bisa tahu penyebab keracunannya. Apakah keracunan alami karena makan rumput yang mengandung pestisida. Atau dikarenakan faktor lainnya. Penyebab bisa macam-macam,” pungkasnya.
Penulis: A. Ulul
Editor: Solichan Arif