Bacaini.id, KEDIRI – Majelis semaan Al Quran dan Dzikrul Ghofilin, atau yang dikenal dengan nama majelis Moloekatan menggelar peringatan haul ke- 32 KH Hamim Thohari Djazuli atau dikenal Gus Miek.
Haul yang diprakarsai Mbah Gus Tijani Robert Saifunnawas dan Gus Thuba Topo Broto Maneges berlangsung di kawasan Ponpes Al Falah Ploso, Mojo Kabupaten Kediri Kamis (20/6/2024).
Haul Exclusive Gus Miek berlangsung mulai Kamis subuh (20/6/2024) hingga menjelang Jumat dini hari (21/6/2024). Haul dihadiri lebih dari 60 ribu jamaah dari berbagai latar belakang di berbagai penjuru Nusantara.
Di kalangan para pengagumnya (muhibbin), sosok Gus Miek merupakan ulama sekaligus guru kharismatik yang diyakini sebagai wali yang memiliki banyak karomah.
Gus Miek merupakan pencetus amaliyah sema’an Al Qur’an Dzikrul Ghofilin dan juga putra pasangan KH Ahmad Djazuli Usman dan Nyai Rodliyah, pendiri Ponpes Al Falah Ploso Mojo Kediri.
Gus Miek lahir 17 Agustus 1940 dan wafat pada 5 Juni 1993. Bersama dengan acara haul ke-32 itu, majelis Moloekatan mengajak masyarakat meneladani pesan Gus Miek, mengoreksi diri, mawas diri, menghindari perilaku melanggar hukum dan intoleran.
KH. Syaifulloh Effendi yang mendaku diri sebagai murid veteran Gus Miek mengatakan almarhum merupakan kiai karismatik dan penuh kasih. Gus Miek
merupakan kiai yang memperjuangkan semaan Al- Quran untuk tujuan menghidupkan Al-Quran.
Pasalnya pada saat mendirikan semaan Al-Quran tahun 1986 itu, semangat orang dan anak-anak untuk belajar Al-Quran hampir punah, di samping itu juga untuk menjaga dan merawat orang-orang yang hafal Al-Quran.

“Tujuan Gus Miek melakukan semaan Al-Quran itu untuk menghidupkan Al-Quran, karena pada saat itu semangat orang dan anak-anak untuk belajar Al-Quran hampir punah. Selain itu juga untuk ngopeni dan menjaga orang-orang yang hafal Al-Quran,” ujar Kiai Syaifulloh.
Gus Miek semasa hidupnya juga berpesan bahwa di dalam melaksanakan semaan Al-Quran bilamana dibarengi dengan puasa maka akan mendapat ganjaran surga, di mana hal itu ditegaskan dalam sebuah hadist.
Kiai Syaifulloh Effendi juga mengatakan bahwa Gus Miek mengajarkan tentang hubungan antara makhluk dan Tuhannya. Dalam pesannya, Gus Miek meminta pengikutnya untuk tidak meninggalkan Al Qur’an dan Dzikir.
“Gus Robert sengaja menggelar semaan Al-Quran dan Dkikrul Ghofilin karena melestarikan apa yang sudah diajarkan oleh Gus Miek, bahkan juga Gus Miek berpesan bahwa didalam melaksanakan semaah Al-Quran bilamana dibarengi dengan puasa maka akan dimasukkan surga, dan hal tersebut juga ditegaskan dalam sebuah hadist,” pungkasnya.
Penulis: Agung K Jatmiko
Editor: Solichan Arif