Bacaini.id, LUMAJANG – Berada di kaki Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang adalah sebuah Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki anugerah keindahan alam dan tanah yang subur. Selain terkenal sebagai penghasil pasir berkualitas tinggi, Lumajang memiliki potensi pertanian yang dapat menjadikan kabupaten ini sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Timur.
Selain padi, produk pangan yang cukup melimpah di Lumajang adalah pisang agung, pisang mas kirana dan beberapa produk pertanian dan perkebunan lainnya. Komoditas pisang Agung dan pisang Kirana telah menjadi ikon Kabupaten Lumajang yang memiliki jumlah penduduk hampir 1,15 juta jiwa.
Selain alasan keluarga, terutama sejak kepergian ibunya menghadap Sang Khalik pada tahun 2013, banyak hal di kampung halamannya yang membuat AKBP Indra Brahmana selalu merindukannya.
Dibesarkan di Lumajang dari keluarga asli Lumajang, pria yang kini menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Lumajang itu seakan tak bisa dipisahkan dari tanah leluhurnya ini. “Saya sangat senang diberi kesempatan berdinas di tanah leluhur saya,” katanya kepada Bacaini.id, Rabu, 19 Juni 2024.
Kecintaan pada kampung halaman inilah yang membuat Indra berkeinginan menghabiskan masa tugasnya di Lumajang. Padahal masa dinas aktifnya sebagai anggota Polri masih cukup panjang, yakni 12 tahun. Biasanya keputusan pulang ke daerah asal dilakukan oleh mereka yang memasuki masa pensiun.
Amanat menjadi Kepala BNNK Lumajang dimaksimalkannya untuk membuktikan dharma bhaktinya kepada masyarakat kampung halamannya. Di bawah kepemimpinannya, BNNK Lumajang yang sejak tahun 2012 belum memiliki kantor, kini telah memiliki kantor definitif dengan memanfaatkan aset negara yang tidak lagi digunakan. Kantor BNNK Lumajang yang terletak di Jl. Semeru 107, Srebet, Purwosono itu berlokasi di jalan utama menuju arah kawasan pariwisata nasional Bromo Tengger Semeru, berdiri megah dengan model bangunan yang berbeda dengan kebanyakan model bangunan kantor di Lumajang. Dengan nuansa warna biru, kantor BNNK Lumajang sudah dilengkapi klinik layanan rehabilitasi bagi para pecandu Narkoba.
“Perjuangan untuk memiliki kantor sendiri sangat berat dan panjang, tidak akan terlupakan” katanya sambil berkaca-kaca saat memandangi logo besar BNN yang terpasang kokoh di tembok utama nagian depan bangunan kantor itu, saat mengajak bacaini.id melihat-lihat bangunan dan fasilitas kantornya.
“Narkotika adalah musuh negara, musuh rakyat, bahaya narkotika tidak hanya mengincar masyarakat kota besar, tetapi sudah merambah ke daerah,” tegasnya.
Tak hanya mengenali ancaman wilayahnya, Indra juga memahami potensi daerahnya yang luar biasa. Selain tekstur tanah yang subur, potensi ekonomi Kabupaten Lumajang juga akan melesat seiring pembangunan jalan trans-Jawa sisi selatan yang akan melintasi daerah itu.
“Belum lagi cita-cita memiliki pelabuhan di pesisir selatan untuk mendukung kemajuan perikanan Lumajang yang menjadi potensi daerah tersendiri,” terangnya.
Sebagai putra daerah, dirinya berharap agar pilkada 2024 nanti bisa melahirkan pemimpin yang memahami potensi daerah dan membuat terobosan pembangunan yang modern. Tantangan ini tak bisa dihindari di tengah kebutuhan zaman yang menuntut inovasi kerjasama government to government (G2G) maupun busines to busines (B2B).
Potensi masyarakat yang melek internet dengan dinamika media sosial yang masif juga harus dimaksimalkan untuk membantu mempromosikan potensi wisata di Lumajang.
“Semoga pilkada Kabupaten Lumajang mendatang bisa melahirkan pemimpin yang kuat, inovatif, dan memiliki visi misi mulia untuk Kabupaten Lumajang,” tutupnya.
Penulis: Danny Wibisono
Editor: Hari Tri Wasono
Semoga dg kehadirannya bpk AKBP Indra Brahmana kembali ke kampung halamannya bisa mempercepat pembangunan kota Lumajang semakin maju dan berkembang.
AKBP. Indra Brahmana yang saat ini menjadi Kepala BNNK Lumajang terkenal idealis dan kokonsisten dalam pekerjaan yang diembannya..buat bliau hanya ada hitam dan putih tidak ada abu-abu..iya dan tidak, tidak ada kata ragu..semangat bangun tanah leluhur kumendan..sukses selalu membangun Lumajang bersama stakeholder yang ada.