Almarhum Didi Kempot tak akan bersedih karena banyak musisi muda yang menghidupi campursari
KEDIRI – Kekhawatiran seniman akan punahnya musik campursari paska kepergian Didi Kempot mulai pupus. Satu per satu musisi muda tanah air tergerak merawat musik campursari dengan gaya mereka, termasuk D.A.Y.
Band yang digawangi lima musisi muda Kota Kediri ini baru saja merilis single berjudul ‘Dilimpe’. Dalam kosakata bahasa Indonesia, ‘dilimpe’ berarti dibohongi atau dicurangi.
Tak jauh dari tema patah hati yang menjadi ciri khas Didi Kempot, lagu yang ditulis Kang Yitnos ini mengisahkan kesedihan seorang suami yang ditinggal pasangannya. Sebuah tema yang membumi dan sarat terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Dibuka dengan saxopone Picto yang lembut menyerupai komposisi Kenny G, serta karakter vokal Dony Doel yang menyayat hati, lagu ini terasa sangat melow. Transisi masuknya ketukan kendang Khadafi sebagai komponen campursari juga terdengar langsam dan tidak menghentak. Pas menjadi lagu wajib sad boys dan sad girls.
“Kita menyesuaikan aransemen musiknya dengan tema lagu yang ditulis Kang Yitnos. Ringan dan mengena,” kata Anas Kaba, pemetik gitar sekaligus arranger lagu Dilimpe.
baca ini Denjuang Band Campursari Asli Kediri
Pembuatan video klip single ini juga tak main-main. Melibatkan tiga videographer, penulis cerita, dan talent, D.A.Y berusaha menyampaikan pesan lagu secara visual. Beberapa spot yang dipilih juga mewakili ikon Kota dan Kabupaten Kediri yang populer, menguatkan D.A.Y sebagai band campursari asal Kediri.
Meski tak lahir dengan kemudahan industri musik seperti musisi ibu kota, musikalitas D.A.Y patut dipersandingkan. Penguasaan alat musik dan kemampuan mengolah lagu menggambarkan jam terbang personilnya yang cukup tinggi.
Kesuksesan D.A.Y memproduksi single ini tak lepas dari peran musisi Kediri yang menjadi teman nongkrong mereka. Seperti Komunitas Musisi Kediri (KMK) dan Kediri Maen Gitar. Alih-alih membangun ego antar musisi, mereka justru saling mendukung untuk melahirkan karya-karya besar seperti Dilimpe.
Lantas apa alasan D.A.Y memilih genre campursari?
“Kami mencoba genre yang lagi hits, dan kebetulan kita semua orang Jawa yang memiliki keinginan mengangkat budaya Jawa dengan gaya kekinian,” kata Anas yang membentuk band ini pada 2 Juni 2020.
Bagi kamu yang penasaran dengan single Dilimpe, langsung saja klik https://youtu.be/GCS0ZBbx0no. Jangan lupa like dan subscribe ya.
Formasi D.A.Y (single Dilimpe):
Kang Yitnos (penulis lagu)
Anas Kaba (lead gitar/arranger)
Dony Doel (vokal)
Khadafi (kendang)
Picto (Saxophone)
Benny Satriyo (manager)
Rezky Nurfauzi (story script)
Shafira Amelia (talent)
Melinda Dwi (make up artist/talent)
Andry Davin (videographer)
Ibay Mamo (videographer)
Dandi Nagel (videographer)
Comments 1