Bacaini.id, KEDIRI – Usai melewati momentum hari raya Idhul Fitri tahun 2024, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri kembali melakukan pemantauan harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Setono Betek, Kamis (18/4). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya dalam mengendalikan harga komoditas di Kota Kediri terlebih pasca hari raya keagamaan. “Hari ini ada pemantauan harga di Pasar Setono Betek ada beberapa komoditas setelah lebaran mengalami penurunan. Alhamdulillah untuk pasokan pangan di Kota Kediri harganya aman,” jelas Moh Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri. Dirinya menyebutkan hasil monitoring yang dilaksanakan pada Kamis (18/4) terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga maupun sebaliknya, beberapa daftar komoditas tersebut tersaji sebagai berikut:
Beras premium mengalami penurunan harga mendekati HET yakni Rp.14.900 (HET 14.950); beras medium Rp.12.400 (di atas HET 14,2%). “Kalau sesuai aturan Bapanas, beras kalau di atas 5% dari HET diperlukan adanya intervensi, jadi nanti kami melaporkan ke pimpinan untuk beras medium masih diperlukan intervensi tentunya bekerjasama dengan Perum Bulog untuk beras SPHP,” terangnya. Sedangkan bawang merah naik menjadi Rp.58.056 (di atas HET 39,9%). “Bawang merah juga sesuai aturan Bapanas harus ada intervensi, tapi kalau dari kami karena bawang merah bukan komoditas pangan pokok maka intervensinya masih bisa ditoleransi,” ujar Ridwan. Sedangkan bawang putih justru mengalami penurunan menjadi Rp.39.000.
Adapun gula pasir tetap berada pada harga yang tinggi yakni Rp.17.400; minyak goreng kemasan sederhana Rp.16.030; minyak goreng curah Rp.15.800. Selanjutnya Ridwan juga menyebut seluruh jenis cabai mengalami penurunan harga hingga di bawah HET. Cabai merah besar Rp.49.000 (HET Rp.55.000); cabai rawit keriting Rp.39.000 (HET Rp.55.000); cabai rawit Rp.31.000 (HET Rp.57.000). Sedangkan aneka protein hewani, seperti daging ayam sampai dengan saat ini harganya stabil Rp.37.000/kg; telur ayam Rp.26.000/kg; daging sapi Rp.120.000/kg. “Kedelai dan jagung pipilan juga alhamdulillah terkendali. Sedangkan tomat mengalami penurunan Rp. 23.000/kg,” imbuhnya.
Usai dilakukannya monitoring pasar, Ridwan menjelaskan pihaknya akan menindaklanjuti dengan melaporkan hasil pantauan ke Bapanas melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Jawa Timur. Di samping itu pihaknya juga melaporkan hasil pemantauan pasar ke Sekretaris Daerah Kota Kediri selaku Ketua Satgas Pangan Kota Kediri untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan pangan di Kota Kediri. Ia berharap masyarakat tidak melakukan panic buying karena untuk pasokan pangan sangat tersedia di Kota Kediri. Dengan keberadaan pasar grosir dan pasar konsumen, kata dia dapat membantu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat Kota Kediri.(ADV)