Bacaini.id, TRENGGALEK – Sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) beramai-ramai mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.
Para aktivis mengapresiasi kinerja KPU Trenggalek dalam melaksanakan Pemilu 2024, yakni dinilai adil, demokratis dan damai. Kendati demikian para mahasiswa juga mengeritik masih adanya petugas KPPS yang dinilai kurang profesional,
“Kami berterimakasih kepada KPU yang telah melaksanakan pemilu yang adil demokratis dan damai. Namun kami juga sangat menyanyangkan adanya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang kami nilai kurang profesional,” ujar Koordinator lapangan Masjudin Senin (26/2/2024).
Masjudin mencontohkan kasus yang terjadi di TPS 05 Desa Wonanti,Kecamatan Gandusari. Ada prosedur aturan yang dilanggar, yakni ada pemilih yang melakukan pemungutan suara di malam hari. Namun hingga penghitungan suara selesai, KPU tidak melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU).
“Seharusnya orang tersebut diperbolehkan untuk mencoblos karena ia datang sebelum jam 13.00 WIB, bukanya malah suruh mencoblos di malam hari. Itu KPPSnya kurang profesional, ” ungkapnya.
Dalam aksi damai yang digelar, PMII berjanji akan mengawal tahapan perhitungan suara hingga selesai. Saat ini tahapan proses rekapitulasi suara diketahui berlangsung di tingkat kecamatan..
Ketua KPU Trenggalek Gembong Derita Hadi mengatakan menyambut baik kedatangan para mahasiswa ini yang telah memberikan dukungan moral kepada KPU, PPK, PPS, dan KPPS. Disampaikan juga rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Kabupaten akan berlangsung antara tanggal 28 atau 29 Februari 2024.
“KPU memang tidak sempurna dan terjadi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di beberapa TPS, namun kami akan terus memperbaiki dan kami telah melaksanakan tugas sesuai prosedur dan undang-undang,” ujarnya.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif