Era pemerintahan Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno segera berakhir. Apa saja monumen pembangunan peninggalannya selama menjabat Bupati Kediri sepuluh tahun?
KEDIRI – Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan jadwal pemilihan kepala daerah Kabupaten Kediri besok Desember 2020. Momentum itu sekaligus mengakhiri masa pemerintahan Haryanti Sutrisno yang telah menjabat dua periode sebagai Bupati Kediri.
Sejak memimpin Kabupaten Kediri pada tahun 2010 hingga sekarang, tak sedikit peninggalan pembangunan Haryanti yang telah dilakukan. Meski sebagian monumen itu merupakan kelanjutan pembangunan bupati sebelumnya, yang tak lain suaminya sendiri Sutrisno, namun apa yang dilakukan Haryanti patut diapresiasi.
baca ini Tiga Tokoh Politik dari Kediri yang Eksis Sampai Sekarang
Berikut adalah beberapa pembangunan fisik di Kabupaten Kediri peninggalan Haryanti Sutrisno:
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simpang Lima Gumul
Salah satu peninggalan Haryanti Sutrisno yang paling monumental adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simpang Lima Gumul. Rumah sakit yang berdiri di Jalan Galuh Candrakirana, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem ini dibangun pada tahun 2016 melalui APBD. Nilai pembangunannya cukup besar, yakni Rp 147,5 miliar.
baca ini Fakta Tentang Dhito Anak Pramono Anung Calon Bupati Kediri
Sebagai bupati dengan latar belakang keilmuan dokter, Haryanti Sutrisno memiliki perhatian cukup besar di dunia medis. Pembangunan Rumah Sakit SLG adalah salah satu komitmennya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Kediri.
Saat ini rumah sakit tersebut telah beroperasi, melengkapi pelayanan medis Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) yang telah lebih dulu berdiri di Pare. Keberadaan Rumah Sakit SLG ini menjangkau warga Kabupaten Kediri yang jauh dari RSKK.
Revitalisasi Pasar Tradisional
Upaya Haryanti Sutrisno mendongkrak aktivitas perdagangan dilakukan dengan merevitalisasi pasar tradisional. Tahun 2019 tercatat tujuh pasar di Kabupaten Kediri yang menjadi sasaran program ini.
Melalui Dinas Perdagangan, sejumlah pasar direhab menjadi bangunan modern lengkap dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai. Selama pembangunan berlangsung, para pedagang ditampung di tempat khusus agar tetap bisa berjualan.
Tujuh lokasi pasar tradisional yang direvitalisasi tahun 2019 antara lain Pasar Gringging di Kecamatan Grogol, Pasar Kras, Pasar Gurah, Pasar Wates dan Pasar Ngadiluwih. Dua pasar lainnya yang lebih dulu direhab adalah Pasar Bendo 2 di Kecamatan Pare dan Pasar Tiron di Kecamatan Banyakan.
Revitalisasi ini diharapkan mampu mengikis stigma negatif pasar yang jorok dan berbau, sehingga pedagang dan pembeli merasa nyaman dalam bertransaksi. Selain itu pasar tradisional juga dituntut bersaing melawan tantangan ritel modern dan penjualan online.
Pembangunan Ruang Terbuka Hijau
Pemerintahan Haryanti Sutrisno juga tercatat membangun banyak ruang terbuka hijau (RTH). Di beberapa wilayah, kemunculan RTH baru menjadi ruang wisata dan edukasi masyarakat. Salah satunya adalah RTH Monumen Arca Totok Kerot. Lokasi cagar budaya yang dulunya kumuh menjadi bersih dan kondusif sebagai tempat pembelajaran sejarah.
Demikian pula RTH di kawasan Monumen Simpang Lima Gumul yang menjadi ikon Kabupaten Kediri. Hamparan taman rumput yang terbelah anak sungai menjadi jujukan warga yang ingin berwisata. Taman ini juga dilengkapi arena bermain anak serta lokomotif kereta api dan sarana olah raga.
Pembangunan RTH di Taman Tugu Garuda Kecamatan Pare juga tak kalah menarik. Taman Tugu Garuda kini telah menjadi taman yang paling representatif di Kecamatan Pare, melengkapi Taman Ringinbudho, Taman Kilisuci, dan Taman Hutan Kota Pare.
Di Taman Papar Bupati Haryanti telah menyiapkan fasilitas bangunan untuk UMKM. Taman Papar dipersiapkan untuk menunjang keberadaan sentra industri kecil yang berada di bekas kantor koordinator kecamatan.
Revitalisasi Obyek Wisata Kelud
Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Perusahaan Daerah Perkebunan Margomulyo mengembangkan wisata alam pendukung Gunung Kelud di Kecamatan Ngancar. Bentuknya adalah taman bunga yang berada di lereng Gunung Kelud.
Pengembangan potensi wisata di areal Gunung Kelud ini untuk menambah spot wisata Kelud yang menjadi ikon Kabupaten Kediri. Di lokasi yang diberi nama “Taman Agro Margomulyo” ini terdapat beragam jenis bunga yang hidup di dataran tinggi.
Taman yang dibuat pada Oktober 2016 ini resmi dibuka pada awal tahun 2017 dengan luas lahan mencapai dua hektare. Taman ini mampu menyedot kunjungan sebanyak 700-1.000 orang per hari. Selain taman bunga, terdapat pula spot swafoto, ayunan gantung, serta gazebo sebagai tempat istirahat.
Pengunjung juga bisa menikmati fasilitas kafe dan permainan Fying fox yang disediakan pengelola. Jika ingin membawa buah tangan, produk pertanian nanas Kelud berjajar rapi di sentra kuliner. (*)
Comments 1