• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, May 24, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan Pengendalian Inflasi pada HLM TPID

ditulis oleh Editor
06/12/2023
Durasi baca: 3 menit
509 15
0
Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan Pengendalian Inflasi pada HLM TPID

Acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri. Foto: Ist

Bacaini.id, KEDIRI – Pj Wali Kota Kediri Zanariah memberikan arahan pada High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri. Pada HLM TPID ini ada beberapa hal yang dibahas terkait dengan inflasi di Kota Kediri. Terutama dalam menghadapi Natal dan Tahun baru, dimana permintaan masyarakat cenderung meningkat.

Berdasar data dari BPS Kota Kediri, inflasi month to month Kota Kediri sebesar 0,38 persen. Berada di atas rerata inflasi Jawa Timur 0,31 persen dan setara dengan inflasi nasional. Inflasi year to date sebesar 2,46 persen, berada di bawah inflasi Jatim 2,63 persen dan di atas nasional sebesar 2,19 persen.

Untuk inflasi year on year sebesar 3,06 persen, berada di bawah rerata inflasi Jatim 3,24 persen dan di atas rerata nasional 2,86 persen. Di bulan November ada 10 komoditas utama penyumbang inflasi. Yakni, cabai rawit, cabai merah, emas perhiasan, telur ayam ras, beras, gula pasir, ayam hidup, bawang merah, sate, dan kembang kol.

Pj Wali Kota Kediri mengatakan cabai, beras, dan gula menjadi komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi di Kota Kediri. Ditambah mendekati perayaan Natal dan tahun baru identik dengan permintaan masyarakat yang meningkat. Harus tetap ada monitoring berkala kondisi stok dan harga komoditas di pasar.

Sehingga tahun ini inflasi di Kota Kediri melambung tinggi. Sesuai Permenkeu Nomor 101/PMK.010/2021 tentang sasaran inflasi tahun 2022, tahun 2023, dan tahun 2024. Pemerintah memiliku target untuk menurunkan angka inflasi dari 3,0 persen +-1 persen di tahun 2023 menjadi 2,5 persen +- 1 persen di tahun 2024.

“Untuk mencapai angka tersebut tentu diperlukan kontribusi tiap daerah untuk ikut serta mengendalikan. Agar inflasi tetap on the track sesuai sasaran,” ujarnya, Selasa, 5 Desember 2023.

Zanariah menjelaskan beberapa waktu lalu Mendagri telah memberikan arahan kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan program dan kebijakan dalam pengendalian inflasi. Antara lain, melakukan gerak tanam, pendistribusian bantuan pada keluarga penerima manfaat agar tepat sasaran, kampanyekan tidak boros pangan melakukan rekonsiliasi data, melakukan gerakan stabilitas pasokan dan harga pangan, serta langkah-langkah menghadapi El Nino.

Beberapa arahan tersebut sudah dijalankan di Kota Kediri. Seperti, pemantauan harga yang diupload di website SISKAPERBAPO dan SIASAT, melakukan rapat teknis TPID secara berkala, menjaga pasokan barang melalui bazar pangan murah dan operasi pasar beras, melakukan sidak pasar, serta bantuan transportasi dari APBD.

Lalu yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah menjalin komunikasi lenih intens dan meningkatkan kerjasama antar daerah penghasil komoditas, serta pencanangan gerakan menanam baik di pekarangan rumah bahkan kantor. Dengan cara urban farming utamanya pada komoditas cabai.

“Nanti bisa dibuat campaign, sosialisasi melalui sosial media, hingga edukasi, pendampingan dan pembinaan pada masyarakat. Harapannya dengan gerakan ini masyarakat tidak perlu khawatir dan terpengaruh dengan kenaikan harga komoditas tertentu. Saya juga minta ada laporan mingguan supaya kita bisa cepat mengambil kebijakan intervensi pasar jika ditemukan kondisi tertentu,” jelasnya.

Kepala KPwBI Kediri Choirur Rofiq menambahkan di tahun 2023 kemungkinan inflasi nasional tidak lebih dari 3 persen. Ini menunjukkan adanya optimisme tahun depan inflasi masih bisa dikendalikan lebih rendah lagi. Inflasi kali ini sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim, yakni terjadinya El Nino. Perubahan iklim ini mempengaruhi produksi cabai dan juga beras. Sumber inflasi di Kota Kediri hampir sama dengan Jawa Timur dan Nasional yakni cabai rawit dan cabai merah. Ada pula telur ayam ras, beras, dan emas perhiasan.

“Nah ini menjadi sumber inflasi yang bisa kita cari caranya untuk dikendalikan. Komoditas yang pergerakannya cenderung meningkat aneka cabai, bawang merah, telur ayan ras, dan gula. Kita juga harus waspada di Nataru harapannya inflasi di tahun 2023 sesuai dengan sasaran,” imbuhnya.

Choirur Rofiq mengungkapkan KPwBI Kediri memiliki beberapa program yang bisa disinergikan dan dikolaborasikan dalam upaya mengendalikan inflasi. Seperti Gerakan GenBI Bercocok Tanam (GEBETAN). Program tersebut melibatkan GenBI dan kelompok tani wanita untuk memanfaatkan lahan kosong untuk menanam komoditas strategis penyumbang inflasi.

Di Kediri sudah diberikan kepada 50 mahasiswa yang terbagi dalam 5 kelompok. Ada 5 Kelurahan di Kota Kediri yang sudah memulai yakni Burengan, Bandar Kidul, Jamsaren, Bawang dan Rejomulyo. Komoditinya ada cabai, tomat, terong, dan kangkung. Cabai yang ditanam sekitar 1.900 pohon.

“Alhamdulillah dari beberapa komoditi yang mereka tanam sudah mulai berhasil. Ini upaya kita bagaimana masyarakat berperan untuk bisa berpartisipasi menekan inflasi khususnya cabai. Memang ini baru pertama tapi ini kita sinergikan bersama,” ungkapnya.**

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: kota kediripemkot kediriPj wali kota kediri
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Pemkab Trenggalek Siapkan Relokasi Korban Longsor Desa Depok Setelah Proses Pencarian Usai

Pemkab Trenggalek Siapkan Relokasi Korban Longsor Desa Depok Setelah Proses Pencarian Usai

Daop 7 Madiun Siapkan Layanan KA PSO Untuk 250.663 Pelanggan

Daop 7 Madiun Siapkan Layanan KA PSO Untuk 250.663 Pelanggan

Ragam Dialek di Jawa Timur: Dari Aneman, Mataraman, Hingga Arekan

Ragam Dialek di Jawa Timur: Dari Aneman, Mataraman, Hingga Arekan

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15273 shares
    Share 6109 Tweet 3818
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16570 shares
    Share 6628 Tweet 4143
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10854 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2796 shares
    Share 1118 Tweet 699
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4956 shares
    Share 1982 Tweet 1239

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist