MADIUN – Kota Madiun tercatat sebagai kota pertama di Jawa Timur yang berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19. Aktivitas warga telah berjalan normal, mulai keramaian perdagangan hingga lomba kicau burung.
Kesuksesan Kota Madiun dalam mengendalikan pandemi corona mengundang decak kagum. Tanpa koar-koar, Walikota Madiun Maidi memimpin perlawanan terhadap pandemi dengan didukung tenaga medis, TNI, Polri, serta aparatur pemerintah daerah.
baca ini: Madiun Malam Ini Cerah Silahkan Pacaran
Selama pandemi berlangsung, jumlah pasien yang terkonfirmasi positif selama 3 bulan tercatat hanya 7 orang. Dari mereka, tak satupun yang meninggal dunia (CFR 0%).
“Tren penambahan jumlah pasien positif covid-19 (di Kota Madiun) sangat rendah, rata-rata hanya bertambah 1 orang setiap 1-2 minggu,” puji Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Langkah lain yang dipuji dari kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Madiun adalah tracing ratio yang bagus. Dimana setiap satu pasien terkonfirmasi positif rata-rata ditemukan tracing OTG/ODP sebanyak 30 orang untuk segera dilakukan isolasi.
Gubernur berharap keberhasilan yang dicapai Pemerintah Kota Madiun ini bisa ditiru daerah lain di Jawa Timur. Hingga saat ini baru tercatat satu Zona Hijau di Jawa Timur. Kota lain masih berjuang keras di Zona Merah, Zona Orange, dan Zona Kuning karena penyebaran Covid-19 terus berlangsung.
Menurut data Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, zona merah di Jatim telah turun dari 12 daerah menjadi 7 daerah. Terdiri dari Kabupaten Jombang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Mojokerto
Sedangkan untuk zona oranye dengan risiko sedang yaitu Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Malang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Magetan, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Lamongan.
Sementara zona kuning atau daerah dengan risiko rendah penularan meliputi Kabupaten Madiun, Kota Probolinggo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, Kota Pasuruan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Ngawi, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Lumajang.
Kinerja Walikota Maidi
Apresiasi yang diberikan Khofifah Indar Parawansa tak membuat Walikota Madiun besar kepala. Alih-alih memamerkan keberhasilannya, dia justru menyebut perjuangan Kota Madiun untuk melawan pandemi belum berakhir.
“Zona Hijau yang ditetapkan Gubernur bukan berarti kita sudah terbebas dari Covid-19. Zona Hijau adalah awal baru untuk bersemangat melawan pandemi,” kata Maidi seperti ditulis madiuntoday.id.
Kini meski di tengah penerapan protokol kesehatan yang ketat, warga Kota Madiun telah bisa melaksanakan aktivitas seperti semula. Bahkan lomba kicau burung Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun telah dilakukan sebagai tanda geliat warga kota ini. Hanya saja, petugas melakukan penyemprotan desinfektan di lokasi acara sebelum dan sesudah perlombaan digelar.
Keberhasilan Kota Madiun dalam menanggulangi Covid-19 telah melambungkan nama Maidi sebagai kepala daerah yang gemilang. Sebelum menjadi Walikota periode 2019-2024 berpasangan dengan Inda Raya Ayu Miko Saputri, Maidi adalah Ketua KORPRI Surabaya periode 2009 – 2018. (*)
Comments 1