Bacaini.id, KEDIRI – Puluhan petani di Kabupaten Kediri menggelar deklarasi dukungan pasangan Capres dan Cawapres Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Front Pergerakan Nasional (FPN), Senin, 13 November 2023.
Bertempat di rumah salah satu petani di Desa Blaru, Kecamatan Badas, para petani sepakat mendukung pasangan AMIN yang menempatkan reforma agraria sebagai landasan utama dan strategi dalam visi misinya. Hal itulah yang menjadi kebutuhan para petani.
Ketua DPD FPN Jawa Timur, Tukinan mengatakan, kegiatan ini menjadi bentuk komitmen aktivis, mendampingi dan memperjuangkan ekonomi serta mengangkat kesejahteraan masyarakat. Utamanya terkait reforma agraria sebagai fondasi dalam membangun ekonomi.
“AMIN memiliki visi misi yang fokus tentang reforma agraria sebagai fondasi untuk membangun ekonomi kerakyatan. Petani merindukan adanya kepemimpinan yang mampu menata dan mengatur dalam hal ketimpangan penguasaan sumber-sumber agrarian,” jelas Tukinan.
Kediri dipilih sebagai lokasi untuk mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan AMIN lanjutnya, karena adanya beberapa kasus pertanahan di Kediri yang sejak masa kerajaan sampai kemerdekaan menjadi sentra pergerakan.
“Untuk gerakan riilnya, kami akan mensosialisasikan program-program AMIN, serta mengkonsolidasikan semua kekuatan buruh maupun petani untuk mendukung AMIN,” imbuh Tukinan.
Sementara itu Ridwan, salah satu petani asal Badas mendukung pasangan AMIN karena visi misinya menjalankan reforma agraria. Menurutnya, selama puluhan tahun para petani hanya menggarap tanah negara dan belum memiliki hak atas tanah.
“Reforma agraria sangat dibutuhkan petani. Saya mendukung pasangan AMIN dan berharap reforma agraria segera dijalankan. Sudah tiga generasi kami menggarap tanah namun belum memiliki hak atas tanah tersebut,” ungkap Ridwan.
Ridwan juga mengeluhkan tentang sulitnya petani dalam memperoleh pupuk bersubsidi. Bahkan meskipun memiliki uang, para petani tetap kesulitan membeli pupuk bersubsidi dan justru diarahkan untuk membeli pupuk non subsidi.
“Kalau pupuk non subsidi harganya sangat mahal. Harapan kami nanti, pupuk bersubsidi bisa diperbanyak sehingga petani juga lebih mudah mendapatkannya,” tandas Ridwan.
Penulis: AK.Jatmiko
Editor: Novira