Bacaini.id, BANGKALAN – Senjata api (senpi) yang dirampas dalam kericuhan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Desa/Kecamatan Konang Kabupaten Bangkalan Madura ternyata ilegal.
Polres Bangkalan menetapkan Samsul Arifin (40) warga Desa Durin Barat Kecamatan Konang Kabupaten Bangkalan sebagai tersangka atas kepemilikan senpi ilegal.
Yang bersangkutan mengaku memiliki senpi jenis revolver sejak 15 tahun lalu. “Pelaku sudah bawa senpi sudah 15 tahun,” ujar Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Heru Cahyo Senin (30/10/2023).
Samsul Arifin sempat diamankan bersama senpi yang ia bawa di acara pilkades Desa Konang pada Rabu 25 Oktober 2023. Di sekitar lokasi pencoblosan pilkades Konang polisi melihat gerak-gerak tersangka yang mencurigakan.
Petugas langsung menghampiri sekaligus menggeledah yang bersangkutan. “Pada saat dilakukan penggeledahan, petugas menemukan sebilah senjata tajam jenis pisau dan juga ditemukan sepucuk senjata api jenis revolver,” ungkapnya.
Dalam pemeriksaan tersangka Samsul Arifin mengaku sengaja membawa senjata api berisi 6 butir peluru dan senjata tajam saat Pilkades Desa Konang. Menurut pengakuan pelaku, barang tersebut dibawa untuk menjaga dirinya.
“Dari pengakuan pelaku, motivasinya untuk menjaga diri,” tambahnya. Heru membenarkan adanya dua orang yang diamankan saat kejadian tersebut. Namun, salah satu di antaranya, yakni berinisial N berhasil menunjukkan surat dan legalitas kepemilikan senjata api, sehingga langsung dipulangkan.
“Hubungan N dan A ini masih memiliki hubungan keluarga. Dan dari hasil pemeriksaan, N memiliki legalitas senpi itu sehingga tidak ditahan,” pungkasnya.
Penulis: Rusdi
Editor: Solichan Arif