Bacaini.id, BANGKALAN – Hidup di daerah terpencil, fasilitas kesehatan menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi warga Desa Daleman, Kecamatan Galis, Bangkalan. Itulah yang membuat Adimas Surya Kusdarmawan bertekad mendirikan klinik di desa tersebut.
Desa Daleman sendiri terletak di tengah wilayah perbukitan Kabupaten Bangkalan. Butuh waktu sekitar satu setengah jam bagi warga untuk berobat ke faskes yang ada di kota. Itu pun jika perjalanan berjalan lancar.
Kualitas jalan menuju Desa Daleman sebenarnya tidak buruk, namun jalan selebar tiga meter itu hanya cukup dilewati satu mobil saja. Lebih dari itu, di sisi jalan terdapat jurang, tanpa adanya pembatas, sehingga pengendara yang melintas harus benar-benar waspada.
Tidak ada alasan bagi Adimas mendirikan klinik kesehatan selain hanya wujud pengabdiannya sebagai warga asli Desa Daleman. Fasilitas kesehatan yang kini telah berdiri dengan nama Klinik Pratama Asyifa Soffa diharapkan dapat membantu masyarakat terdekat untuk berobat.
“Secara prinsip, pendirian klinik ini adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat. Karena di sini cukup jauh dari puskesmas, dan masyarakat sangat mendukung adanya klinik ini,” kata Adimas di klinik miliknya yang resmi dibuka hari ini, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Meski berada di lokasi pelosok desa, klinik kesehatan pertama yang berdiri di Kecamatan Galis ini cukup megah. Bangunannya tidak kalah mentereng dengan gedung pelayanan kesehatan di perkotaan.
Klinik Pratama Asyifa Soffa memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang cukup lengkap mulai dari UGD, poli umum, poli kesehatan ibu dan anak (KIA), laboratorium, dan rawat inap. Sementara dokter yang bertugas berjumlah tiga orang.
Adimas selaku direktur utama klinik menyampaikan bahwa persyaratan administrasi maupun fasilitas kesehatan telah dipenuhi untuk pendirian sebuah klinik pratama. Masyarakat di luar Kecamatan Galis juga bisa mendapat pelayanan di Klinik Pratama Asyifa Soffa.
Diakui pula jika saat ini pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan BPJS Kesehatan dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan untuk melengkapi fasilitas berupa program Universal Health Coverage (UHC) atau berobat secara gratis.
“On progress, kami sedang komunikasi dengan pihak BPJS Kesehatan. Tapi pada intinya semua masyarakat, terpenting masyarakat ber-KTP Bangkalan, kami siap melayani,” tandasnya.
Apa yang dilakukan pemuda desa itu mendapat apresiasi dari Plt Bupati Bangkalan, Mohni. Dia mengaku bangga karena Adimas berani mendirikan sebuah klinik kesehatan di pelosok desa untuk mempermudah masyarakat mendapat fasilitas pengobatan.
“Kami bangga di sini berdiri klinik megah, tentu kami mendukung penuh atas pendirian klinik ini dan kami pemerintah siap membantu jika ada kekurangan baik tenaga kesehatan maupun fasilitas kesehatannya,” ujar Mohni menambahkan.
Penulis: Rusdi
Editor: Novira