Bacaini.id, MALANG – Seorang pria berusia 65 tahun di Malang babak belur dihajar sekelompok pria tak dikenal hingga tergolek bersimbah darah. Diduga aksi pengeroyokan tersebut berkaitan dengan masalah perebutan lahan parkir.
Aksi pengeroyokan yang diketahui terjadi pada Minggu, 30 Juli 2023 sekitar pukul 19.45 WIB tersebut terekam dalam video amatir hingga viral di media sosial. Ironis, pengeroyokan dilakukan di rumah korban di hadapan istri dan anak-anaknya.
Saat itu, bapak 65 tahun itu tengah menonton TV di rumah bersama istrinya. Disaat bersamaan, salah seorang anaknya yang bekerja sebagai penjaga parkir pulang dengan diikuti oleh sekelompok orang. Tiba-tiba terjadilah pertikaian diantara mereka.
Mencoba melerai pertikaian yang terjadi, pria tua itu malah ikut jadi sasaran pengeroyokan. Dengan brutal, bapak dan anak itu dihajar secara brutal hingga terkapar bersimbah darah. Sang istri dan anaknya yang lain pun hanya menyaksikan tak mampu berbuat apa-apa.
Kapolsek Klojen, Kompol Syabain membenarkan terjadinya insiden tersebut. Menurutnya, aksi pengeroyokan dilatarbelakangi masalah perebutan lahan parkir di sepanjang Jalan Kepundung, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Kompol Syabain mengungkapkan bahwa konflik lahan parkir antar warga Kelurahan Mergan dan Paguyuban Warga Bareng sudah terjadi sejak satu bulan lalu. Sebelumnya juga sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak, namun sepertinya masih ada kelompok yang tidak puas.
Disebutkannya bahwa konflik tersebut berawal dari menjamurnya usaha kafe di sana. Kemudian salah satu warga mengajak teman-teman dari wilayah Mergan untuk ikut menjaga lahan parkir. Mengetahui hal itu dilakukanlah pertemuan termasuk mendiskusikan pembagian wilayah.
“Memang sudah lama, namun ternyata masih ada yang tidak terima hingga terjadilah aksi pengeroyokan ini. Padahal, sudah saya mediasi dan punya wilayah sendiri-sendiri,” kata Kompol Syabain dihubungi Bacaini.id, Senin, 31 Juli 2023.
Menurutnya, pasca kejadian, pihak kepolisian menyatakan untuk ikut mencari pelaku pengeroyokan agar bertanggung jawab dengan apa yang terjadi. Hanya saja hingga saat ini para pelaku masih belum ditemukan.
“Saya sudah perintahkan untuk menangkap pelaku. Ini sudah masuk premanisme dan bisa berujung pidana,” tegasnya.
Penulis: A.Ulul
Editor: Novira