Bacaini.id, JOMBANG – Jagat maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah video amatir yang menunjukkan seorang pria meringkuk lemas di atas tandu buatan. Sejumlah pria lain secara bergantian mengangkat tandu, berjalan jauh melintasi jalur sempit, berlumpur dan terjal.
Video yang viral di media sosial itu menunjukkan sejumlah orang yang dengan hati-hati meletakkan seorang pria di atas tandu. Salah satu diantaranya bahkan membawa payung untuk menutupi tubuh lemah pria tua yang sedang sakit itu.
Tandu kemudian diangkat. Sekitar 20 orang pria secara bergantian membawa tandu dengan berjalan kaki menempuh jarak sejauh delapan kilometer untuk menuju jalan besar. Setelah sampai, pria itu dievakuasi menggunakan mobil ambulans menuju rumah sakit.
Diketahui, video amatir yang diunggah pada Senin siang, 20 Februari 2023 itu berlokasi di Jombang tepatnya di Dusun Kedungdengdeng, Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan. Warga yang ditandu bernama Supardi. Sudah seminggu dia menderita sakit dan baru hari ini mendapat penanganan medis di RSUD Ploso, Jombang.
“Bapak sudah seminggu sakit, di rumah. Tidak bisa langsung dibawa ke rumah sakit karena kalau hujan jalannya berbahaya,” kata Leo Budiono, anak Supardi kepada Bacaini.id, Senin, 20 Februari 2023.
Menurutnya, saat musim hujan, jalan desa ini sering berlumpur dan licin. Kondisi jalan yang terjal tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan, baik roda empat maupun roda dua. Sementara tubuh renta pria berusia 55 tahun itu semakin melemah dan mengeluh kesakitan.
Merasa simpati, tetangga dan warga setempat berinisiatif membawanya keluar menuju jalan besar menggunakan tandu buatan meskipun harus menempuh jarak jauh dengan berjalan kaki. Butuh tenaga besar dan waktu cukup panjang untuk melintasi medan yang tidak mudah dilalui.
“Bapak mengeluh sakit, akhirnya saya minta bantuan tetangga. Ada sekitar 20 orang yang bawa tandu, karena jalurnya sulit. Baru dari jalan besar itu bapak diantar ke rumah sakit pakai mobil siaga,” jelas Leo.
Dokter Arif Fahmi, dokter jaga RSUD Ploso membenarkan jika Supardi sampai di IGD sudah dalam keadaan lemas. Pasien yang ditanganinya menderita penyakit komplikasi dan seharusnya segera mendapat perawatan intensif.
“Iya benar, warga Jipuhrapat dirawat di sini. Sampai di IGD kondisinya lemas, tapi sekarang sudah lebih baik. Pasien rencananya menjalani rawat inap karena harus ditangani dokter spesialis penyakit dalam,” jelas Dokter Arif saat dikonfirmasi.
Untuk diketahui, jalan Dusun Kedungdengdeng, Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan memang berada di tengah kawasan hutan. Jalur yang terjal dan berlumpur saat musim hujan tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan.
Kondisi ini seringkali membuat warga kesulitan, apalagi ketika butuh berobat. Apa yang menimpa Supardi bukan kali pertama terjadi. Warga berharap solusi dari pemerintah untuk memperbaiki jalan yang dinilai tidak layak dan berbahaya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira