Bacaini.id, SITUBONDO – Mendatangi undangan hajatan harusnya menjadi momen menyenangkan dan seru. Tapi pria di Situbondo ini justru kaget dan syok saat amplop yang diberikan dibuka dan diumumkan melalui pengeras suara.
Peristiwa ini dialami Husein, warga Jember saat mendatangi undangan hajatan di Kabupaten Situbondo. Husein yang bekerja sebagai karyawan perusahaan jasa transportasi ini datang ke pesta pernikahan bersama istrinya.
Karena acara berlangsung siang hari pukul 10.00 WIB, Husein meluncur dari Jember dua jam lebih awal. Perjalanan dari Jember menuju Situbondo membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.
Selama perjalanan dia sempat membicarakan bentuk undangan yang diterima bersama istrinya. “Undangannya unik. Selain undangan biasa yang menunjukkan waktu dan tempat pernikahan, diselipi rokok Surya 12 satu pack,” kata Husein kepada Bacaini.id, Sabtu 31 Desember 2022.
Husein mengaku baru pertama kali ini menerima undangan dengan rokok di dalamnya. Meski heran, dia merasa senang karena rokok itu sama persis dengan yang dia hisap setiap hari.
Tiba di lokasi hajatan, Husein mendapati suasana sudah ramai. Para tamu sudah berdatangan. Sebagian bahkan tampak meninggalkan lokasi dengan membawa sekotak kue.
Usai memarkir kendaraan, Husein dan istrinya berjalan menuju terob hajatan. Dua perempuan berkebaya menyambut mereka di meja resepsionis. Sepintas Husein melihat kotak kecil berisi amplop kosong di sudut meja. Husein menduga amplop itu disediakan untuk tamu yang lupa membungkus uang hajatan.
Saat menoleh kiri kanan untuk mencari tempat memasukkan amplop, perempuan berkebaya di depannya langsung menyodorkan tangan. “Di sini saja, pak,” katanya.
Spontan Husein menyerahkan amplop berisi uang kepada petugas tersebut. Namun yang membuat dia dan istrinya kaget bukan kepalang adalah saat tangan petugas itu membuka amplop dan mengeluarkan isinya.
Perempuan berkebaya di sebelahnya menuliskan nama Husein di buku beserta nilai uang yang diberikan. Hal itu juga dilakukan kepada tamu-tamu lainnya.
“Saya berharap catatan itu hanya untuk internal keluarga mempelai saja. Malu kan kalau dilirik tamu lain,” kata Husein.
Sayang harapan itu tak sesuai kenyataan. Di tengah menyantap makanan di kursi tamu, seorang pria berdiri di dekat petugas resepsionis sambil memegang mikrofon. Hal itu dilakukan saat suara musik berhenti sejenak.
“Bapak Komin dari Situbondo Rp50.000. Bapak Danang dari Tenggarang Bondowoso Rp50.000,” kata pria itu melalui pengeras suara.
Husein sontak tersedak. Dia menghentikan makan dan memandang istrinya. “Itu uang hajatan? Kok diumumkan,” tanya istrinya.
Belum sempat menjawab, suara pria itu tiba-tiba menyebut namanya. “Bapak Husein dari Jember Rp100.000,” ucapnya.
Husein tolah toleh, memandang orang-orang sekitarnya dengan muka bingung. Namun hal itu justru membuat undangan lain menoleh kepadanya. Seperti mencari-cari nama yang baru saja disebut.
Buru-buru Husein menyelesaikan makannya dan berpamitan. Sepanjang perjalanan dari Situbondo menuju Jember dihabiskan dengan membahas pengumuman tadi.
“Untung kita kasih Rp100.000. Kalau diisi Rp10.000 bagaimana malunya di depan orang-orang dan tuan rumah,” tanya istrinya.
Belakangan Husein mendapat info jika hal itu merupakan tradisi yang dilakukan warga di Stubondo saat menggelar hajatan. Tradisi yang ampuh untuk menangkal penumpang makan yang datang membawa amplop kosong.
Penulis: Hari Tri Wasono
Tonton video: