Bacaini.id, KEDIRI – Osteoarthritis adalah penyakit yang timbul akibat kerusakan jaringan tulang rawan, sehingga tulang saling berbenturan ketika digerakkan. Kondisi ini menyebabkan sendi terasa sakit, kaku dan bengkak.
Dokter Spesialis Orthopedi RSUD Gambiran Kediri, dr. Ariya Maulana Nasution, Sp.OT menjelaskan bahwa osteoarthritis adalah kondisi ketika tulang rawan yang merupakan pelindung tulang kehilangan elastisitasnya.
“Karena kehilangan elastisitasnya sehingga terjadi gesekan antar tulang yang mengakibatkan kerusakan dan radang sendi,” kata dr. Ariya kepada Bacaini.id, Sabtu, 12 November 2022.
Menurut dr. Ariya, penyakit tulang ini sering terjadi di Indonesia, terutama pada lansia. Selain faktor usia dan obesitas, pernah mengalami cedera pada sendi, memiliki riwayat keturunanan osteoarthritis serta riwayat operasi tulang dan sendi juga menjadi penyebab seseorang menderita penyakit ini.
“Osteoarthritis sering terjadi di sendi jari tangan, lutut, pinggul dan tulang punggung. Gejalanya berkembang secara bertahap. Pada tahap awal, penderita osteoarthritis mengalami rasa sakit, nyeri sendi dan sendi kaku,” terangnya.
Dijelaskannya bahwa penanganan osteoarthritis bisa dilakukan dengan non pembedahan maupun pembedahan, sesuai dengan gejala yang dialami penderita. Untuk prosedur non pembedahan dapat dilakukan dengan diet untuk mengurangi berat badan serta pemberiaan obat anti nyeri dan anti peradangan.
Sementara pembedahan dilakukan dengan prosedur arthroplasty untuk mengembalikan fungsi sendi. Fungsi sendi sendiri muncul akibat infeksi, peradangan, cedera, pengeroposan tulang, kelemahan otot, kelainan sendi bawaan, obesitas hingga usia lanjut.
“Arthroplasty dilakukan ketika penderita mengalami nyeri yang berkepanjangan pada persendian, seperti lutut, pinggul atau anggota gerak lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, dr. Ariya menyampaikan prosedur Arthroplasty di RSUD Gambiran Kediri dilakukannya menggunakan peralatan ortopedi khusus dengan teknik Joint Replacement, yakni mengganti sendi yang sudah rusak menggunakan sendi buatan yang disebut prosthesis.
“Setelah menjalani prosedur ini, fungsi sendi dapat kembali normal dan bisa menjalani aktivitas fisik harian,” tandasnya.**