• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, June 1, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Rumah Mengalami Retakan, Warga di Tulungagung Terpaksa Mengungsi

ditulis oleh Editor
13/10/2022
Durasi baca: 2 menit
530 5
0
Rumah Mengalami Retakan, Warga di Tulungagung Terpaksa Mengungsi

Kondisi salah satu rumah yang mengalami retak, akibat pergeseran tanah paska longsor. Foto: Bacaini/Setiawan

Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Setiap malam rasa takut menghantui warga Desa Ngepoh dan Desa/Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung. Setelah lahan kosong milik Perhutani diterjang tanah longsor, retakan pada dinding dan fondasi rumah warga semakin hari semakin melebar.

Plt Camat Tanggunggunung, Heru Junianto mengatakan, bencana yang mengakibatkan puluhan rumah warga rusak terjadi di dua desa. Di Desa Ngepoh ada sebanyak 11 rumah dan di Desa Tanggunggunung ada sebanyak 53 rumah. Dengan kondisi seperti ini, sejumlah warga lebih memilih untuk mengungsi.

“Untuk warga yang mengungsi di rumah dinas Kecamatan Tanggunggunung ada sekitar sembilan KK atau sebanyak 24 jiwa. Sedangkan untuk warga yang lain mengungsi di rumah saudaranya,” kata Heru kepada Bacaini.id, Kamis, 13 Oktober 2022.

Menurutnya, warga biasanya meninggalkan rumah ketika malam hari atau pada saat hujan turun. Bahkan beberapa warga juga sudah mulai mengangkut barang-barang penting ke rumah saudaranya terdekat. Pasalnya, hingga saat ini kondisi retakan sudah selebar telapak tangan orang dewasa.

Heru menjelaskan, kondisi ini dipicu curah hujan tinggi yang mengakibatkan longsoran terjadi hingga mendekati permukiman warga. Dari kejadian tersebut, puluhan rumah warga mulai mengalami retakan pada dinding dan juga fondasi.

“Jadi setelah terjadi longsor, tanah di permukiman warga bergerak dan ambles, akhirnya fondasi dan dinding rumah warga mengalami retakan,” jelasnya.

Dengan kejadian ini, pihak kecamatan sudah membuat laporan kepada Bupati Tulungagung dan dinas teknis terkait untuk menangani kondisi ini. Sehingga nantinya akan ada penanganan khusus atas kerusakan yang menimpa puluhan rumah warga akibat tanah gerak.

“Tentu nantinya akan ada bantuan dari dinas. Kami juga sudah lapor ke Dinas Perkim dan PUPR. Nanti akan ada ahli-ahli geologi yang akan memetakan struktur tanahnya, sehingga rumah di lokasi rawan bisa dibangun kembali di tempat yang lebih kokoh dan tahan terhadap tanah gerak,” tandasnya.

Sementara itu, Muselan, salah satu warga terdampak menceritakan bahwa retakan di dinding dan fondasi rumahnya sudah muncul sejak Minggu 9 Oktober 2022. Retakan pertama muncul setelah terjadi hujan dan tanah longsor pada malam hari, yang hanya berjarak 50 meter dari rumahnya.

“Tanah longsor terjadi di lahan kosong milik perhutani. Ketika terjadi retakan pertama, saya dan istri sedang berada di rumah. Sekarang retakannya terus melebar,” cerita Muselan.

Bapak tiga anak itu menambahkan, kondisi ini membuat dia dan istrinya terus dihantui rasa was-was. Mereka merasa takut jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan. Bahkan akibat tanah gerak, pria berusia 60 tahun ini tidak bisa melakukan aktivitas tanam.

“Setiap malam saya harus mengungsi di rumah saudara saya, karena takut retakannya semakin parah. Sampai saat ini, belum ada satupun bantuan dari pemerintah yang diberikan kepada warga,” ungkapnya.

Penulis: Setiawan
Editor: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Pemkab Tulungagungtanah longsor tulungagungwarga mengungsi
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

73 Serangan Terhadap Pers Indonesia Selama 2024, Ini Pelakunya

73 Serangan Terhadap Pers Indonesia Selama 2024, Ini Pelakunya

Warga Tionghoa Gelar Tradisi Ceng Beng di Makam Gus Dur

Warga Tionghoa Gelar Tradisi Ceng Beng di Makam Gus Dur

Beras Bukan Menu Utama Rakyat, Cara Soekarno Atasi Ketahanan Pangan

Hari Lahir Pancasila, Soekarno dan Penghapusan Desa Perdikan

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15296 shares
    Share 6118 Tweet 3824
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16574 shares
    Share 6630 Tweet 4144
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10856 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Haji Furoda Jadi Pilihan Gus Iqdam Blitar, Biayanya Fantastis

    585 shares
    Share 234 Tweet 146
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4959 shares
    Share 1984 Tweet 1240

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112