Bacaini.id, BANGKALAN – Meskipun bukan daerah penghasil kopi, bukan berarti tidak ada warga Bangkalan yang memproduksi kopi. Nyatanya, produksi kopi Bangkalan dengan brand ‘Kopi Giras K-conk Putra’s mampu menembus pasar di penjuru nusantara.
Bisnis perkopian ini sukses digeluti Sofi, seorang pemuda asal Desa Banyusangkah, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan. Dari tangannya, terciptalah racikan kopi yang memanjakan indera pengecap, terutama para penikmat kopi.
Hingga saat ini, Sofi sudah mengembangkan hasil produksi kopinya menjadi empat varian rasa dengan harga yang berbeda. Untuk kopi lokal original dijual dengan harga Rp32.500, kopi jahe Rp52.500, kopi luwak liar Rp210.000 dan kopi sangrai dibanderol harga Rp30.000. Masing-masing produk kopi dijual dalam kemasan 250 gram.
Cerita Sofi sampai menjadi produsen kopi bisa dibilang cukup unik, karena pada awalnya dia bukanlah penikmat kopi. Bahkan, setiap kali minum kopi, terutama kopi instan, dia selalu merasa mual.
Bukannya kapok, dia malah merasa penasaran dan akhirnya mencoba menghubungi salah seorang temannya yang memiliki kebun kopi di Banyuwangi. Sofi memesan biji kopi yang akhirnya diolah dan diraciknya sendiri.
“Biji kopi itu saya olah, saya racik sendiri, saya minum sendiri. Rasanya beda dan tidak terasa mual. Lama-lama saya malah jadi penikmat kopi,” kata Sofi kepada Bacaini.id, Senin, 26 September 2022.
Dari situlah, Sofi berinisiatif untuk mencoba peruntungan dengan berbisnis kopi hasil olahan dan racikannya sendiri. Berawal dari teman-temannya, kenikmatan kopi racikan Sofi semakin dikenal kalangan luas dari mulut ke mulut.
Dia pun mulai mengolah dan meracik kopi dengan jumlah yang lebih banyak. Kemudian bubuk kopi olahannya dia kemas dengan kemasan sederhana dengan segala hal lain yang cukup terbatas.
“Tapi ternyata banyak yang tertarik, datang ke rumah untuk membeli bubuk kopi yang saya olah sendiri ini,” ujarnya bangga.
Melihat peluang bisnis yang cukup manis, pemuda desa ini mencoba mengembangkan usahanya dengan membuka warung kopi tidak jauh dari rumahnya. Benar saja, pelanggan yang merasa cocok dengan racikan kopinya pun semakin banyak, warung kopinya selalu ramai.
Namun bukan berarti bisnis yang digeluti Sofi terus berjalan mulus tanpa kendala. Bahkan, usaha yang terbilang masih baru dirintisnya ini pada akhirnya malah dihantam masa sulit pandemi Covid 19.
“Itu benar-benar kontras. Terpaksa saya tutup warungnya, mau gimana lagi,” ingatnya.
Bukan berarti putus asa, Sofi tidak rela jika usaha yang dirintisnya harus berhenti begitu saja. Memanfaatkan kecanggihan teknologi, dia mulai memasarkan produk bubuk kopi olahannya secara online.
Tidak sia-sia, usahanya semakin menggeliat, omzetnya pun cukup menjanjikan. Dari penjualan produk Kopi Giras K-conk Putra’s secara online, setiap bulannya Sofi mampu meraup keuntungan mencapai Rp5.000.000.
Sampai saat ini, selain meracik kopi, Sofi juga mengemas tampilan dan kemasan baru yang lebih elastis, dinamis dan mencerminkan pecinta kopi sejati. Harganya pun tetap bersahabat dan dijangkau semua kalangan.
“Sekarang saya melayani orderan secara online, mau partai, grosir dan juga reseller. Sampai saat ini, saya sudah pernah kirim orderan kopi hampir ke seluruh daerah di Indonesia,” tandasnya.
Penulis: Rusdi
Editor: Novira