Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Satgas Kali Ngrowo Tulungagung merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-77, Rabu, 17 Agustus 2022 dengan cara yang bisa dibilang tidak lumrah. Mereka menggelar upacara bendera di atas kali yang setiap hari mereka bersihkan dari sampah.
Berdasarkan pantauan Bacaini.id, sekitar 10.00 WIB puluhan petugas kebersihan yang terbagi menjadi dua tim, yakni tim yang menaiki perahu dan tim yang menceburkan diri ke air, sudah bersiap melakukan upacara bendera di Kali Ngrowo.
Saat memasuki pembacaan naskah proklamasi, mereka dengan khidmat memberikan hormat kepada sang saka merah putih yang tertancap di tengah sungai. Agar lebih meriah, usai upacara mereka saling berebut beberapa ekor bebek yang memang sengaja dilepas.
“Karena peserta upacara ini adalah petugas kebersihan Kali Ngrowo, maka satu-satunya bentuk peringatan yang bisa dilakukan adalah dengan menggelar upacara bendera di tengah Kali Ngrowo,” ujar Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, Yudha Yanuar Hadi kepada Bacaini.id, Rabu, 17 Agustus 2022.
Menurut Yudha, upacara yang diikuti sebanyak 50 personil dari Satgas Kali Ngorowo dan Paguyuban Bank Sampah Tulungagung dilakukan di Kali Ngrowo bukan tanpa alasan dan hanya satu alasan. Pasalnya, setiap harinya kebersihan sungai ini dari pencemaran sampah menjadi tanggung jawab mereka.
Disebutkannya, dalam satu hari, Satgas Kali Ngrowo dapat mengumpulkan sampah hingga tiga ton dari penyisiran yang dilakukan di sungai dan bantaran sungai. Sampah yang dikumpulkan lebih didominasi oleh sampah anorganik, seperti sampah plastik dan bekas pampers.
“Padahal kami juga sudah melakukan sosialisasi dan peringatan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di Kali Ngrowo. Tapi ternyata, kami masih banyak menemukan masyarakat yang membuang sampah di Kali Ngrowo,” bebernya.
Dalam momentum kemerdekaan Indonesia, Yudha berpesan kepada masyarakat agar dapat mengelola sampah secara bijak. Masyarakat harus menyadari persoalan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab petugas kebersihan saja, melainkan tanggung jawab seluruh masyarakat.
“Kami memohon agar masyarakat bisa bertanggung jawab, paling tidak terhadap sampah milik mereka sendiri,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira