Bacaini.id, KEDIRI – Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri sambangi peternak di dua kecamatan di Kota Kediri. Kegiatan ini dilakukan untuk memantau perkembangan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala DKPP Kota Kediri, Mohammad Ridwan mengatakan pemantauan yang dilakukan di Kecamatan Mojoroto dan Kecamatan Pesantren tersebut bertujuan untuk mengendalikan tren kenaikan kasus PMK.
“Hari ini ada dua tim, yaitu tim Mojoroto dan tim Pesantren, karena ada penambahan kasus. Di Pesantren ada tambahan tiga kasus,” kata Ridwan dalam pemantauan yang dilakukan pada Senin, 13 Juni 2022.
Menurutnya, di Kecamatan Pesantren terjadi penambahan tiga kasus ternak sapi yang positif dan 15 kasus sembuh. Sejak kasus pertama ditemukan pada 31 Mei lalu, hingga hari ini, ada 102 kasus positif PMK di Kota Kediri, dengan rincian 73 kasus aktif dan 29 kasus sembuh.
Dalam upaya penyembuhan hewan, DKPP terus memantau proses pengobatan yang terdiri dari pemberian antibiotik untuk infeksi sekunder, analgesik untuk rangkaian nyeri dan luka, serta multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.
“Jadi ada tiga langkah yang kami tempuh dalam upaya penyembuhan, yaitu pengobatan, edukasi, dan desinveksi. Proses penyembuhan PMK ini membutuhkan waktu sekitar tujuh sampai 14 hari,” jelasnya.
Mendekati Idul Adha, DKPP Kota Kediri sigap menentukan langkah dengan membuka kembali pasar hewan yang dinyatakan tutup sementara sejak 28 Mei sampai dengan 10 Juni yang kemudian diperpanjang hingga 24 Juni mendatang.
“Setelah itu kami upayakan dibuka untuk persiapan pasar Idhul Qurban dan seterusnya,” ungkapnya.
Sementara pada kegiatan tersebut, drh Pujiono, Petugas Lapangan DKPP Kota Kediri menegaskan bagaimana kondisi sapi yang sehat dan layak untuk qurban.
“Nanti dinas akan mengeluarkan surat keterangan sehat untuk memberikan izin pemotongan hewan. Tetapi, surat ini tidak dapat digunakan sebagai pengganti surat keterangan jual beli dari maupun ke luar daerah,” tegas drh Puji.
Untuk mengantisipasi agar kasus tidak meroket, pihaknya telah menempuh berbagai langkah. Disebutkan diantaranya melakukan penutupan pasar hewan, penyemprotan desinfektan pada hewan sehat dan untuk hewan yang terindikasi sakit dilakukan karantina guna mendapat penanganan medis serta pemantauan melalui surat keterangan yang diterbitkan DKPP.
Sedangkan menjelang Idul Qurban, drh Puji menyampaikan kepada masyarakat Kota Kediri bahwa daging sapi yang terinfeksi PMK tidak akan menular apabila dikonsumsi manusia.
“Asalkan direbus dulu sebelum diolah. Jadi aman makan daging sapi di masa PMK, masyarakat tidak perlu khawatir tertular,” pungkasnya.
Penulis: Novira