Bacaini.id, KEDIRI – Mengisi akhir pekan tidak melulu dilakukan dengan hanya bersenang-senang. Seperti yang dilakukan sekelompok ibu-ibu di Kediri yang sedang belajar membuat kerajinan berbahan limbah eceng gondok.
Tak hanya mengasah kreatifitas, agar lebih menyenangkan, kegiatan tersebut dilakukan di lokasi wisata Sumber Kembangan di Desa Paron, Kabupaten Kediri. Para ibu-ibu itu terlihat antusias memperhatikan materi yang diajarkan oleh Aguspraptina.
“Kita buat anyaman dari bahan potongan tangkai eceng gondok yang sudah dikeringkan,” kata Aguspraptina kepada Bacaini.id, Minggu, 5 Juni 2022.
Perajin handicraft berbahan eceng gondok ini mengatakan, selain menghasilkan kerajinan bernilai tinggi, penggunaan eceng gondok juga bermanfaat untuk mengurangi pencemaran sekaligus manjaga ekosistem air.
Dijelaskannya, pola anyaman tersebut berbentuk tabung dan juga balok. Bahan tersebut diolah sedemikian rupa sehingga menjadi beberapa jenis kerajinan, seperti property photo product, press maid, cover pot hingga tas handmade yang berkualitas.
“Selama ini saya memang fokus mengolah limbah, salah satunya eceng gondok yang merupakan limbah perairan. Dengan sedikit kreatifitas, limbah ini dapat diolah menjadi berbagai macam kerajinan bernilai jual,” terangnya.
Agispraptina menyebutkan, hasil kerajinan dari limbah eceng gondok yang dibuatnya bisa dijual dengan harga mulai dari Rp20 ribu sampai Rp200 ribu. Dengan menularkan ilmunya, dia akan mengajak ibu-ibu itu untuk menjadi mitra usahanya.
Sebab, peminat handicraft dari eceng gondok saat ini bisa dibilang cukup tinggi. Bahkan, dia mengaku sempat menolak permintaan pesanan karena keterbatasan tenaga produksi.
“Belajar dari lebaran kemarin, saya terpaksa menolak ratusan pesanan karena kekurangan tenaga kerja. Semoga dengan kolaborasi bersama ibu-ibu ini, kedepannya bisa menjadi prospek yang cerah,” tandasnya.
Pelatihan membuat handicraft dari limbah eceng gondok ini juga diikuti oleh sejumlah pelajar SMK. Mereka merasa senang, karena selain mendapat pengetahuan dan keterampilan, mereka juga berharap bisa membuka peluang usaha.
Seperti yang dikatakan, Ira Priwahyuni. Dengan mengikuti kegiatan ini, dia merasa waktu luangnya menjadi lebih bermanfaat.
“Kegiatan ini menjadi bekal keterampilan bagi kami. Nantinya diharapkan bisa menjadi tambahan pendapatan untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Memang sedikit sulit, tapi kami semua senang dan akan mengembangkan kegiatan ini,” kata Ira.
Penulis: Novira