Bacaini.id, KEDIRI – Seorang pemuda asal Desa Cendono, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri mampu meraup keuntungan dengan mengembangkan usaha restorasi dan jual beli motor jadul. Pelanggannya pun datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Riski Arif ini awalnya adalah seorang penghobi motor tua. Kemudian pada tahun 2014, dia memulai usaha restorasi motor jadul.
“Awalnya coba-coba restorasi motor tua, terus saya unggah ke medsos dan ternyata peminatnya banyak,” kata Riski kepada Bacaini.id, Rabu, 1 Juni 2022.
Saat itu Riski mulai serius menekuni usaha restorasi motor tua. Di bengkel yang diberi nama Antik Motor Kediri, dia merestorasi motor jadul dari berbagai merk keluaran tahun 1960 hingga 1980an.
Pemuda putus kuliah jurusan ekonomi menajemen di salah satu perguruan tinggi swasta di Kediri ini mengaku keahlianya didapat secara otodidak dari internet.
Hingga saat ini, dalam waktu satu bulan, lebih dari empat unit motor yang masuk ke bengkelnya untuk direstorasi. Namun karena kendala tenaga kerja, dalam sebulan hanya mampu menyelesaikan empat unit motor saja.
Selain itu, sulitnya mendapatan suku cadang maupun aksesoris motor tua juga mempengaruhi waktu pengerjaan. Tak jarang, Riski harus mencarinya hingga ke luar kota.
“Biasanya saya cari online, kalau tidak ada ya cari ke toko atau kenalan di luar kota. Ini masih ada 12 motor yang antre direstorasi dan harus segera saya selesaikan,” ungkapnya.
Menurut Riski, setiap pengerjaan restorasi satu unit sepeda motor, dia mematok biaya antara Rp1 juta sampai Rp1,5 juta. Biaya tersebut tergantung tingkat kesulitan dan detil pengerjaannya. Selain menyediakan jasa restorasi, hingga saat ini Riski masih memiliki koleksi 25 unit motor tua berbagai merk.
Meski demikian, Riski bisa saja melepas koleksinya jika ada pelanggan yang berminat meminangnya. Dia akan menjualnya dengan harga mulai dari Rp10 juta sampai Rp12 juta untuk merk motor Yamaha keluaran 1980 kebawah, sementara merk Honda S 90 keluaran tahun 1980 dibandrol Rp35 jutaan.
“Koleksi saya yang paling mahal jenis motor Honda C 110 keluaran tahun 1960, kalau dijual bisa sampai Rp50 juta per unit,” tandasnya.
Penulis: Novira