Bacaini.id, KEDIRI – Adanya temuan penyakit hepatitis misterius di sejumlah wilayah termasuk di Jawa Timur, Dinkes Kabupaten Kediri bergerak cepat melakukan pemantauan. Hasilnya, belum ada temuan terkait penyakit tersebut di wilayah Kabupaten Kediri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Ahmad Khotib mengatakan pemantauan dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Kediri sebagai langkah awal untuk mengantisipasi munculnya penyakit misterius itu.
“Di Kabupaten Kediri belum ada laporan atau kasus penyakit tersebut, tetapi kita akan selalu melakukan pemantauan,” kata dr. Khotib kepada Bacaini.id, Jumat, 6 April 2022.
Kadinkes Kabupaten Kediri mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan tetap menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit itu. Menurutnya, pencegahan penyakit hepatitis pada dasarnya sama dengan pencegahan Covid 19.
Disebutkannya, masyarakat harus mengonsumsi makanan yang bersih, sehat dan diolah dengan baik. Selain itu, masyarakat perlu memperhatikan kebersihan peralatan makan dan juga tidak dianjurkan untuk makan di tempat sembarangan.
“Pencegahannya hampir sama dengan pencegahan Covid 19, ditambah dengan tidak makan di tempat sembarangan dan kalau perlu pakai alat makan sendiri-sendiri,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dr. Khotib juga meminta masyarakat segera melapor ke fasilitas kesehatan jika menderita sakit dengan gejala seperti sakit perut, mual, muntah, feces pucat, mata kuning, warna air kencing seperti teh tua serta demam ringan.
“Kalau muncul gejala seperti itu, khususnya pada anak, periksakan ke faskes terdekat agar dapat segera ditangani,” ujarnya.
Di Provinsi Jawa Timur sendiri hingga kini belum ditemukan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya. Terkait dengan 114 kasus suspek hepatitis yang sempat menyebar, Dinkes Jatim mencurigainya sebagai sindrom jaundice (kuning) akut, yang ternyata setelah diverifikasi tidak terkait dengan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.
Penulis: AK.Jatmiko
Editor: Novira