Bacaini.id, BONDOWOSO – Berwisata ke alam terbuka menjadi pilihan favorit keluarga masa kini. Namun apa jadinya jika tempat yang dipilih merupakan kawasan angker seperti Bukit Piramid Bondowoso.
Meski dikenal angker dan wingit, Bukit Piramid di Kabupaten Bondowoso tetap menjadi lokasi pendakian. Beberapa tragedi kecelakaan yang menimpa para pendaki pun kerap dikaitkan dengan mitos angker di bukit itu.
Berada di ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut (mdpl), puncak bukit Piramid menyajikan pemandangan alam yang luar biasa. Suhu menuju puncak bukit yang mencapai 27 derajat celsius menjadi tantangan bagi para pendaki yang menyukai tempat ekstrim.
Sayangnya, di balik keindahan Bukit Piramid, tersimpan ancaman tak kasat mata yang siap mencelakai siapapun yang naik. Terutama bagi pendaki yang melanggar aturan tidak tertulis di sana.
Sebagai bukit tua yang merupakan salah satu kaki Gunung Argopuro, Bukit Piramid baru dikenali luas pada tahun 2016. Entah mengapa tak banyak pendaki yang memilih tempat itu sebagai lokasi pendakian sebelumnya.
“Mungkin karena takut dengan cerita mistis yang berkembang di sana,” kata Huda, warga Desa Curahpoh, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso kepada Bacaini.id, Kamis, 5 Mei 2022. Desa itu merupakan pintu masuk menuju Bukit Piramid.
Huda mengatakan lokasi tersebut cukup berbahaya untuk pendakian. Etape menuju puncak dikelilingi jalur berbatu dengan jurang di kanan kirinya. Mereka juga diperkenankan berkemah di sana dengan panduan penduduk setempat. “Pemandangan yang paling dicari adalah melihat matahari terbit di puncak bukit,” sambung Huda.
Seperti layaknya hutan belantara dan gunung lainnya, Bukit Piramid memiliki aturan bagi para pendaki. Diantaranya adalah:
- Dilarang berkata kotor.
- Berkelakuan aneh, seperti bertingkah berlebihan, melakukan hubungan seks, dan lainnya.
- Tidak boleh kencing di sembarang tempat tanpa meminta izin. Sebab dipercaya seluruh tempat di sana dihuni oleh makhluk halus.
- Tidak membuang sampah sembarangan
- Merusak tanaman dan membunuh makhluk hidup yang ada di sana.
“Jika ada yang melanggar akan mendapatkan dampak dari penunggu bukit. Dampak itu bisa langsung atau setelah dia meninggalkan lokasi,” kata Huda.
Penulis: HTW
Tonton video: