Bacaini.id, JOMBANG – Seorang bocah berusia tujuh tahun meregang nyawa dalam pelukan ibunya. Bocah ini diduga mengalami keracunan bersama keluarganya.
Peristiwa tragus ini menimpa keluarga Slamet Muhamad Yusuf, warga Dusun Grudo, Desa Madiopuro, Kecamatan Sumobito, Jombang. Terdiri dari pasangan suami istri Slamet Muhamad Yusuf (34) dan Suji Mistiari (33). Kemudian kedua anaknya Mareta Putri Regina (13) dan Savara Malaika Bilqis (7) juga Asmiadi (73), orang tua dari Slamet. “Satu anak meninggal bernama Savara Malaika Bilqis atau Bibil,” kata Kepala Dusun Grudo, Sudiono, saat berada di rumah duka, Selasa malam, 12 April 2022.
Sudiono menjelaskan malapetaka ini diduga bermula saat Slamet curhat kepada tetangganya tentang kondisi tubuhnya yang sakit semua. Hal itu dirasakan sejak Hari Minggu sore, 10 April 2022, setelah makan ayam goreng masakan istrinya. Anggota keluarga Slamet juga mengalami mual dan muntah.
Pada Selasa, 12 April 2022 sekitar pukul 16.00 WIB, Parmi, salah seorang tetangga mendatangi rumah Slamet karena merasa curiga situasi rumahnya terlihat sepi. Dia melihat Slamet dan satu anaknya tergeletak di ruang tamu. Parmi kemudian masuk ke kamar dan melihat Suji sedang memeluk anaknya sambil tiduran.
“Waktu ibunya bangun, anaknya sudah kaku, membiru di tempat tidurnya. Banyak muntahan dan kotoran,” ujarnya.
Melihat hal itu, warga melapor ke perangkat desa dan melarikan seluruh keluarga tersebut ke Puskesmas Sumobito. Sementara sang bocah langsung dimakamkan oleh warga.
Petugas kepolisian bersama survelens Puskesmas Sumobito langsung mendatangi rumah korban untuk mengambil sampel makanan. Saat didatangi, seluruh sisa makanan masih belum dibersihkan. Petugas menemukan sisa makanan berupa mie, tulang daging ayam, buah melon dan sambel.
“Awalnya kita curiga karena seluruh korban mengalami gejala muntah, pusing dan lemas,” kata Nufus, petugas Survelens Puskesmas saat di lokasi.
Nufus menjelaskan, berdasarkan keterangan korban, mereka tidak menyadari jika gejala yang mulai dirasakan pada Senin malam itu adalah gejala keracunan. Mereka mengira penyakit yang diderita karena sakit biasa. Saat ini, korban menjalani perawatan di PKU Muhamadiyah Mojoagung dan satu orang dirujuk ke RSUD Jombang.
Rencananya seluruh sisa makanan yang diambil sampelnya akan dilakukan uji laboratorium. Petugas belum bisa memastikan kandungan yang membuat satu keluarga ini keracunan. “Kita akan uji lab untuk mengetahui kandungan atau penyebab keracunan,” pungkasnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira