Bacaini.id, JOMBANG – Operasi pasar minyak goreng curah digelar Pemkab Jombang di Pasar Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang. Operasi pasar ini khusus digelar untuk para pedagang.
Pada operasi pasar ini Pemkab Jombang menyediakan 6 ton minyak goreng curah yang dijual dengan harga Rp 14 ribu per liter. Sayangnya, tidak semua pedagang mendapatkan jatah minyak goreng curah karena tidak kebagian kupon. Mereka hanya bisa menggerutu dan pergi dengan rasa kecewa.
Subari, salah satu pedagang asal Cukir itu hanya bisa kecewa karena ditolak oleh panitia karena tidak memiliki kupon. Dia mengaku tidak tahu jika kupon untuk mendapat minyak goreng curah telah dibagikan satu hari sebelumnya.
“Saya ini juga pedagang, tapi tidak dapat karena tidak bawa kupon,” keluh Subari kepada Bacaini.id di lokasi operasi pasar di Pasar Cukir, Jumat, 1 April 2022.
Para pedagang membawa jerigen sebanyak-banyaknya dan langsung mengantre. Karena dalam operasi pasar ini, panitia tidak membatasi jumlah pembelian dan hanya membatasi jumlah pembeli sesuai dengan kupon yang sudah dibagikan sehari sebelumnya.
Selain pedagang yang tidak memiliki kupon, sejumlah ibu-ibu yang ingin membeli minyak juga harus kecewa. Pasalnya, sasaran operasi pasar hanya pedagang dan pemburu minyak itu diminta untuk membeli minyak kepada pedagang yang sudah mendapat kupon.
Bupati Jombang, Mundjidah Wabah mengingatkan agar minyak goreng curah yang dikhususkan bagi para pedagang bisa dimanfaatkan secara tepat. Dia juga melarang pedagang melakukan penjualan dengan harga terlalu tinggi.
“Kita menyasar pedagang tujuannya agar mereka mendistribusikan stok minyak goreng kepada pembeli secara merata,” ujar Mundjidah.
Saat ini sudah ada tiga pasar yang mendapatkan kiriman minyak curah masing-masing sebanyak 6 ton. Semua masih disalurkan ke pedagang yang biasa melayani pembelian di pasar. Bupati Jombang juga menyampaikan bahwa minyak goreng langka yang terjadi saat ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Jombang.
“Kondisi ini disebabkan pengaruh dunia global, tidak hanya di Kabupaten Jombang,” imbuhnya.
Paska operasi pasar, Pemkab Jombang akan melakukan pemantauan agar stok yang sudah disediakan tidak disalahgunakan pedagang untuk mencari untung besar.
“Kalau ada yang nakal, akan kita berikan sanksi sesuai dengan aturan yang ada,” pungkasnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira