Bacaini.id, SUMENEP – Aksi penembakan kepada seorang pemuda terjadi di Kabupaten Sumenep, Minggu, 13 Maret 2022. Pelaku penembakan diduga tiga orang anggota polisi Sumenep.
Kejadian tersebut viral melalui cuplikan video berdurasi 30 detik yang tersebar di media sosial. Terlihat seorang pria berbaju hitam, memakai helm terkapar di jalan raya sambil beberapa kali ditembaki oleh tiga orang. Korban diketahui bernama Herman, 24 tahun warga Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep.
Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti membenarkan adanya peristiwa penembakan tersebut. Dia mengatakan bahwa kejadian itu bermula dari adanya seorang pemuda yang diduga sedang mabuk berat.
Dibawah pengaruh minuman keras, pemuda tersebut kemudian hendak melakukan perampasan sepeda motor seorang perempuan pengguna jalan. Pemuda itu mengancam dengan menodongkan senjata tajam jenis celurit yang biasa digunakan untuk berkebun.
Perempuan pemilik motor yang ketakutan hanya bisa berteriak histeris meminta petolongan. Mendengar informasi adanya peristiwa itu, tim Resmob Polres Sumenep bergerak cepat mendatangi lokasi yang diketahui di depan Toko Sakinah.
“Petugas yang datang ke TKP meminta lelaki itu segera menyerahkan diri, sembari memberikan tembakan peringatan. Pelaku tidak mengindahkan peringatan petugas, sehingga akhirnya dilakukan tembakan terukur dan pelaku berhasil dilumpuhkan,” kata AKP Widiarti, Senin, 14 Maret 2022.
Dengan kondisi yang sudah tidak berdaya, pelaku atas nama Herman segera dilarikan ke rumah sakit. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit.
AKP Widiarti menjelaskan, berdasarkan penuturan pihak keluarga, lelaki berusia 24 tahun itu nekad melakukan penodongan akibat pengaruh minuman keras dan dalam kondisi mabuk berat.
“Memang betul apa yang disampaikan pihak keluarga bahwa saat kejadian pelaku dalam pengaruh miras,” kata Mantan Kapolsek Kota, Sumenep ini.
Paman Herman, H. Jalil mengatakan bahwa keponakannya tersebut akhir-akhir ini memang sering mengkonsumsi minuman keras. Sebelum kejadian, sang paman sempat menegur keponakannya karena terlihat memegang senjata tajam.
“Dari rumah itu dia pegang sabit panjang. Saya tegur, sempat mau saya ambil tapi tidak dikasih terus pergi begitu saja,” sesalnya.
Penulis: Rusdi
Editor: Novira