Bacaini.id, JOMBANG – Geram dengan kondisi jalan desa yang rusak, warga Dusun Tambakrejo, Desa Tambakberas, Jombang nekat menanam puluhan tanaman pisang. Puluhan tanaman pisang ditanam berjajar di sepanjang jalan yang sudah rusak sejak lima tahun terakhir.
Aksi ini dilakukan warga sebagai bentuk protes atas kondisi jalan di desanya. Meskipun sudah dilaporkan berulang kali, namun tidak ada respon dari pemerintah.
“Berdasarkan kesepakatan warga kita sengaja menanami jalan agar warga yang melintas lebih hati-hati sehingga tidak terjadi kecelakaan lagi,” ujar Aris Asyari, Ketua RW 01 Tambakberas kepada Bacaini.id, Selasa, 1 Februari 2022.
Kerusakan yang terjadi di jalan poros ini beragam, ada jalan yang sudah pernah diaspal yang pada akhirnya berlubang dan batunya berserakan. Kondisi jalan lebih parah saat kondisi hujan karena menjadi becek, padahal jalan ini menjadi akses warga menuju pasar besar yang ada di Kota Santri.
“Dampaknya, tidak jarang warga harus beradu depan karena sama-sama mencari jalan yang layak untuk dilewati. Bahkan seringkali ada warga yang jatuh saat melintasi jalan yang rusak,” terangnya.
Aksi warga kian memuncak setelah kondisi jalan semakin parah. Apalagi hujan yang terus mengguyur semakin menambah banyak korban kecelakaan. Sebagian besar korban bahkan harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kondisi yang cukup parah.
Selain menanami jalan dengan pohon pisang, warga juga memasang poster sindiran pada pemerintah. Beraneka ragam tulisan bernada sindiran terpasang di sejumlah pohon pisang yang ditanam disepanjang jalan yang rusak.
Menanggapi kondisi jalan tersebut, Kepala Dusun Tambakberas, Pungki Safidin membenarkan jika kondisi jalan di jalan Tambakberas gang 1 sudah lama rusak parah.
Pihak desa mengaku sudah pernah mengajukan perbaikan melalui dana desa namun tidak disetujui. Alasannya karena jalan yang dimaksud masuk dalam jalan kabupaten bukan jalan desa.
“Sampai saat ini, pihak desa sudah berusaha mengajukan ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (PERKIM) Jombang, kita lihat saja kelanjutannya seperti apa,” pungkasnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira